FANATISME DAN TOLERANSI



Ust. DR. Amir faishol Fath, MA.

1. Kapan kita harus fanatik dan kapan harus toleran? Inilah pertanyaan yg selalu muncul dan menuntut jawaban segera.

2. Salah menjawab akan salah bersikap. Dan tidak mustahil akan menyebabkan perpecahan.

3. Agar tidak terjebak dalam perpecahan para ulama telah meletakkan kerangka berpikir yg sangat cerdas dalam memahami setiap persoalan keagaamaan.

5. Kerangka berpikir ini diringkas dalam dua istilah penting yaitu ushul dan furu'. (Usul artinya pokok tidak boleh ada perbedaan pendapat di dalamnya dan furu' adalah cabang, yg di dalamnya ada kemungkinan berbeda pendapat).

6. Siapapun yg melihat persoalan keagamaan dengan kerangka ini ia tidak akan berpecah belah. Sebaliknya orang yang tidak ikut kerangka ini, akan mudah menyerang orang lain dan boleh jadi menyebabkan perpecahan.

7. Dari pemahaman terhadap dua kerangka berpikir ini akan terjawab pertanyaan kapan kita fanatik dan kapan kita toleran. Bahwa dalam urusan ushul kita fanatik dan dalam urusan furu' kita toleran.

8. Ushul maksudnya pokok-pokok yang tidak boleh ada beda pendapat di dalamnya. Jadi bukan hanya akidah tetapi pokok apa saja yang sudah disepakatai itu namanya ushul. Selain itu adalah furu'.

9. Contoh ushul furu' dalam shalat: takbir dalam shalat  adalah rukun maka ia termasuk ushul. Tapi cara bertakbir furu'. Sujud : rukun/ushul tapi cara bersujud : furu'. Tasyahud : rukun/ushul. Tapi cara bertasyahud : furu'. Karena itu dalam cara mengangkat tangan saat takbir, cara sujud, cara gerakkan telunjuk pada saat tasyahud ada perbedaan pendapat. Sungguh tidak ada yang paling benar dalam cara takbir, tasyahud, sujud dll. Sebab semua tidak ada yang bisa memastikan bahwa dirinya paling persis sama dengan Nabi. Karenanya itu masuk wilayah khilafiyah furuiyah.

10. Contoh ushul furu dalam berbagai masalah : cinta Nabi : ushul. Adapun membuktikan cinta Nabi dengan mengadakan maulidan : furu'. Membaca lailaaha illallah : ushul, tahilialn furu'. Membaca alfatihah dalam shalat : ushul. Membaca alfatihah untuk mayit : furu'.  dst.

11. Hindari cara pandang sunnah bid'ah. Maksudnya ada dalilnya sunnah/tidak ada dalilnya bid'ah. Sebab ini akan menimbulkan banyak masalah tidak saja dalam pemahaman terhadap Islam tetapi juga dalam persaudaran keumatan. Karenanya para ulama fikih tidak menggunakan manhaj-sunnah-bid'ah ini. Sebab apa yg menurut Anda tidak ada dalilnya boleh jadi bagi ulama ada dalilnya.

12. Ketahuilah bahwa dalil tidak selamanya khusus tetapi ada juga dalil umum. Karenanya apa yg menurut seseorang tidak ada dalilnya, boleh jadi ada dalil umum yg bisa menjadi landasan. Dari sini terjadi khilafiyah. Seperti dalam kasus maulidan.

13. Pun hindari memudahkan menghukumi bid'ah dalam suatu masalah fikih, sebab para ulama juga berbeda pendapat dalam banyak hal mengenai bid'ah. Boleh jadi bid'ah menurut Anda tapi tidak bid'ah menurut orang lain.

14. Ingat persatuan umat adalah ushul yg harus dipertahankan dan sangat menentukan. Jangan sampai anda menjadi bagian yang menghancurkan umat ini hanya karena salah cara pandang terhadap berbagai masalah fikih.

15. Dalam hal ini tidak cukup kita hanya punya samangat ikhlash dan beramal. Tetapi juga harus mempunyai cara pandang yang benar. Inilah unrgensi iqra'. Di sini kita paham mengapa Allah turunkan pertama kali perintah iqra'. Agar kita berhati hati membaca dan mengkaji setiap kejadian.. Wallahu  'alam bishshowab
[19:23, 31/1/2016] +62 818-942-670: Manakah Kelompok Islam yg paling Benar ?

Teman saya pernah ditanya oleh seorang aktivis MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), Ustad Abdullah namanya.

"Manakah kelompok yang lebih baik diantara umat Islam, Salafy yang berjuang dengan fokus Tholabul Ilmi, atau Jamaah Tabligh yang menyeru orang untuk sholat di Masjid, atau Hizbut Tahrir yang memperjuangkan Kekhalifahan, atau PKS yang berjuang di Parlemen, atau NU yang Islam kultural, atau Muhammadyah yang berjuang di sektor pendidikan"? begitu tanyanya kepada kawan saya.

Kawan saya menjawab, "mas, kalo sampeyan bertanya seperti itu pada saya, maka sama saja sampeyan menanyakan manakah yang lebih baik, apakah tangan lebih baik dari kaki, apakah mata lebih baik dari pada mulut, apakah telinga lebih baik dari pada hidung?"

Bukankah Rasulullah SAW mengatakan bahwa umat islam itu seperti satu tubuh.
Bila satu anggota tubuh merasakan sakit maka yang lain juga ikut merasakan sakit.

Perumpamaan ini pas untuk menjawab pertanyaan sampeyan.

ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻓِﻲ ﺗَﻮَﺍﺩِّﻫِﻢْ ﻭَﺗَﺮَﺍﺣُﻤِﻬِﻢْ ﻭَﺗَﻌَﺎﻃُﻔِﻬِﻢْ ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﺠَﺴَﺪِ ﺇِﺫَﺍ ﺍﺷْﺘَﻜَﻰ ﻣِﻨْﻪُ ﻋُﻀْﻮٌ ﺗَﺪَﺍﻋَﻰ ﻟَﻪُ ﺳَﺎﺋِﺮُ ﺍﻟْﺠَﺴَﺪِ ﺑِﺎﻟﺴَّﻬَﺮِ ﻭَﺍﻟْﺤُﻤَّﻰ

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim)

Seperti anggota tubuh, umat islam ini diberi ilham oleh Allah SWT untuk cenderung fokus menjalankan fungsi yang berbeda beda sehingga mereka punya medan jihad (perjuangan) yang berbeda pula.

Namun sayangnya sebagian umat Islam ini ada yang membanggakan kelompoknya masing-masing dan lupa bahwa sebenarnya mereka adalah satu tubuh.

Logikanya kalo satu tubuh, mana mungkin tangan kanan itu memukul tangan kirinya, mana mungkin kaki kiri menendang kaki kanannya.

Kalaupun ada anggota tubuh itu merugikan tubuh yang lain, yaa itu namanya Kanker yang harus diamputasi dibuang dari tubuh.

Anggota tubuh itu selayaknya saling bekerja sama. Coba kalo mulut mau makan, kan tangan yang mengambil makanan. Lihat kalau antum mau ambil barang yang tinggi letaknya, kan kaki yang melompat supaya tangannya sampai.

Bukankah indah kalo kita saling melengkapi, kalo saja Jamaah Tabligh yang mengetuk pintu orang-orang untuk sholat berjamaah di Masjid, lalu di Masjid ada kajian Salafy, lalu umat islam diajak membangun kekuatan baik dibidang pendidikan bersama Muhammadyah, bidang kultural bersama NU, bidang Politik bersama koalisi kompak partai-partai Islam menghasilkan undang-undang yang islami dan pemimpin yang amanah agar umat Islam dipercaya memimpin di negeri ini menyongsong Kekhalifahan yang pasti akan datangnya seperti yg disosialisasikan Hizbut Tahrir.

Umat islam ini seperti sebuah Puzzle yang kalo digabungkan bagian demi bagiannya maka barulah menjadi satu gambaran yang utuh dan saling melengkapi....

Ustad Abdullah pun tersenyum lebar dan berkata "benar sekali mas.."
Allahu a'lam

By Akmal Burhanuddin

Related

DR. Amir faishol Fath MA 8458154025300528367

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item