Abu Syuja’ Al-Asbahani yang berhasil mencapai usia 160 tahun dalam keadaan sehat
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/04/abu-syuja-al-asbahani-yang-berhasil.html
Assalamu’alaikum,
Bagaimana korelasi pernyataan Abu Syuja’ Al-Asbahani yang berhasil mencapai usia 160 tahun dalam keadaan sehat. Beliau mengatakan bahwa dirinya menjaga diri dari maksiat diusia muda. maka saya ingin menjelaskan secara ilmiah, tanpa bermaksud melebih-lebihkan. Apakah hubungan terjaganya diri dari maksiat dengan panjang umur ?
Ada beberapa segi yang bisa menjelaskannya
1. Teori tradisional menyatakan bahwa menjaga tubuh agar tetap seimbang akan membuat badan menjadi sehat dan panjang umur. Maksiat adalah segala perbuatan yang dilarang Allah SWT. Kenapa dilarang karena bertentangan dengan fitrah manusia yang Allah SWT sebagai Penciptanya merasa perlu membatasi manusia agar manusia bisa hidup seimbang sehingga mendapatkan ketenangan, kebahagiaan dan keselamatan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa melakukan kemaksiatan akan melemahkan badan, mengganggu keseimbangan dan tentu kesehatan. Dalam cerita Cina diketahui seorang kaisar yang gemar mengumbar keinginan seksnya dengan memiliki lebih dari seribu selir, meninggal dunia diusia 28 tahun. Memperhatikan banyak kasus yang diamati lalu muncul keyakinan dikalangan ahli pengobatan Cina bahwa mengumbar nafsu seks akan memperpendek umur. Mengumbar nafsu makan juga diyakini akan memperberat kerja organ tubuh dan dikatakan akan melukai limpa-lambung, tentu menyebabkan penyakit di usia muda. Mengumbar nafsu amarah akan mengobarkan api dan menekan jantung sehingga bisa mengakibatkan penyakit jantung dsb.nya.
2. Teori kedokteran barat menjelaskan bagaimana maksiat berdampak pada kesehatan adalah berkaitan dengan regulasi hormonal. Semua maksiat adalah perbuatan yang biasanya secara sosial dianggap tercela, yang mana hal ini akan mengganggu regulasi hormonal yang diatur dari otak kita, antara lain,:
- Menyembunyikan perbuatan tercela dari pandangan umum akan menimbulkan paranoid, karena orang akan mencurigai orang-orang disekelilingnya dan melakukan berbagai usaha yang tidak mudah untuk menutupi perbuatan tercelanya
- Berfikir keras mencari pembenaran atas kesalahannya dan menekan perasaan bersalah karena melakukan kebohongan
- Cenderung menghindar dari kelompok yang bila mengetahui perbuatan maksiatnya akan mencap buruk kepada pelaku maksiat dan mengucilkannya.
Akibatnya pelaku maksiat akan stres dan para dokter menyepakati bahwa stres akan menyebabkan kekacauan regulasi hormonal.
Berita gembiranya adalah bahwa taubatan nasuhah akan membuat mereka yang pernah banyak berbuat maksiat akan mengalami pemulihan kesehatannya dengan taubatan nasukha. Benarkah ? benar, ini karena 3 ciri taubatan nasukha akan memulihkannya :
a. Menyesali kesalahannya secara mendalam. Hal ini akan menghambat yang bersangkutan untuk mengulangi kemaksiatannya.
b. Berjanji tidak mengulangi lagi. Ini akan meneguhkan pendiriannya untuk menjadi baik.
c. Melakukan perbuatan-perbuatan baik. Ini akan mendekatkan yang bersangkutan kepada kehidupan yang baik dan menjauhkan dirinya dari pikiran-pikiran buruk yang mendorongnya untuk bermaksiat.
Ketiga hal diatas akan memberi semangat baru, pola hidup baru dan pemahaman baru akan nilai-nilai sehingga akan menentramkan, keseimbangan hormonal mengalami perbaikan, umur sel-sel tubuh menjadi lebih panjang, organ-organ tubuh terutama pembuluh darah membaik. Karena sebagaimana saya sering sampaikan bahwa rupanya Allah SWT selalu memberi kita kesempatan untuk memperbaiki pola hidup dan pola pikir kita yang dimasa lalu terlanjur salah. Organ tubuh kita sudah disetting selalu siap melakukan recovery, meskipun recovery tidak bisa lagi dilakukan mana kala kerusakannya sudah parah. Bagi mereka yang suka bermaksiat, mari segera perbaiki, demi masa depan anda dan orang-orang yang anda cintai. Marilah kita secara terus menerus saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Terima kasih, wassalam.
Prof Moh Ali Toha
dari FB Ustadz Abdul Hakim
Bagaimana korelasi pernyataan Abu Syuja’ Al-Asbahani yang berhasil mencapai usia 160 tahun dalam keadaan sehat. Beliau mengatakan bahwa dirinya menjaga diri dari maksiat diusia muda. maka saya ingin menjelaskan secara ilmiah, tanpa bermaksud melebih-lebihkan. Apakah hubungan terjaganya diri dari maksiat dengan panjang umur ?
Ada beberapa segi yang bisa menjelaskannya
1. Teori tradisional menyatakan bahwa menjaga tubuh agar tetap seimbang akan membuat badan menjadi sehat dan panjang umur. Maksiat adalah segala perbuatan yang dilarang Allah SWT. Kenapa dilarang karena bertentangan dengan fitrah manusia yang Allah SWT sebagai Penciptanya merasa perlu membatasi manusia agar manusia bisa hidup seimbang sehingga mendapatkan ketenangan, kebahagiaan dan keselamatan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa melakukan kemaksiatan akan melemahkan badan, mengganggu keseimbangan dan tentu kesehatan. Dalam cerita Cina diketahui seorang kaisar yang gemar mengumbar keinginan seksnya dengan memiliki lebih dari seribu selir, meninggal dunia diusia 28 tahun. Memperhatikan banyak kasus yang diamati lalu muncul keyakinan dikalangan ahli pengobatan Cina bahwa mengumbar nafsu seks akan memperpendek umur. Mengumbar nafsu makan juga diyakini akan memperberat kerja organ tubuh dan dikatakan akan melukai limpa-lambung, tentu menyebabkan penyakit di usia muda. Mengumbar nafsu amarah akan mengobarkan api dan menekan jantung sehingga bisa mengakibatkan penyakit jantung dsb.nya.
2. Teori kedokteran barat menjelaskan bagaimana maksiat berdampak pada kesehatan adalah berkaitan dengan regulasi hormonal. Semua maksiat adalah perbuatan yang biasanya secara sosial dianggap tercela, yang mana hal ini akan mengganggu regulasi hormonal yang diatur dari otak kita, antara lain,:
- Menyembunyikan perbuatan tercela dari pandangan umum akan menimbulkan paranoid, karena orang akan mencurigai orang-orang disekelilingnya dan melakukan berbagai usaha yang tidak mudah untuk menutupi perbuatan tercelanya
- Berfikir keras mencari pembenaran atas kesalahannya dan menekan perasaan bersalah karena melakukan kebohongan
- Cenderung menghindar dari kelompok yang bila mengetahui perbuatan maksiatnya akan mencap buruk kepada pelaku maksiat dan mengucilkannya.
Akibatnya pelaku maksiat akan stres dan para dokter menyepakati bahwa stres akan menyebabkan kekacauan regulasi hormonal.
Berita gembiranya adalah bahwa taubatan nasuhah akan membuat mereka yang pernah banyak berbuat maksiat akan mengalami pemulihan kesehatannya dengan taubatan nasukha. Benarkah ? benar, ini karena 3 ciri taubatan nasukha akan memulihkannya :
a. Menyesali kesalahannya secara mendalam. Hal ini akan menghambat yang bersangkutan untuk mengulangi kemaksiatannya.
b. Berjanji tidak mengulangi lagi. Ini akan meneguhkan pendiriannya untuk menjadi baik.
c. Melakukan perbuatan-perbuatan baik. Ini akan mendekatkan yang bersangkutan kepada kehidupan yang baik dan menjauhkan dirinya dari pikiran-pikiran buruk yang mendorongnya untuk bermaksiat.
Ketiga hal diatas akan memberi semangat baru, pola hidup baru dan pemahaman baru akan nilai-nilai sehingga akan menentramkan, keseimbangan hormonal mengalami perbaikan, umur sel-sel tubuh menjadi lebih panjang, organ-organ tubuh terutama pembuluh darah membaik. Karena sebagaimana saya sering sampaikan bahwa rupanya Allah SWT selalu memberi kita kesempatan untuk memperbaiki pola hidup dan pola pikir kita yang dimasa lalu terlanjur salah. Organ tubuh kita sudah disetting selalu siap melakukan recovery, meskipun recovery tidak bisa lagi dilakukan mana kala kerusakannya sudah parah. Bagi mereka yang suka bermaksiat, mari segera perbaiki, demi masa depan anda dan orang-orang yang anda cintai. Marilah kita secara terus menerus saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Terima kasih, wassalam.
Prof Moh Ali Toha
dari FB Ustadz Abdul Hakim
Posting Komentar