Said Aqil Siraj dan Promosi Pemimpin Non-Muslim


Oleh : Dr. Slamet Muliono (dosen UIN Sunan Ampel & STAI Ali Bin Abi Thalib Surabaya)

Umat Islam Indonesia terus diuji dengan berbagai cobaan yang datang silih berganti. Ujian itu bukan hasil kerja sporadis dan tiba-tiba tetapi hasil pemikiran yang terencana dan dilakukan secara sistematis. Salah satu musibah besar saat ini adalah sebuah pendangkalan akidah terhadap sosok pemimpin.

Pendangkalan akidah itu bisa dilihat dari inisisiasi dan sosialisasi pemimpin non-muslim di tengah komunitas masyarakat Islam. Hal ini berujung  memarginalisasi peran politik umat Islam di panggung politik.

Ujung dari drama ini adalah tampilnya sosok pemimpin non-muslim yang belum jelas kiprah dan kontribusinya terhadap umat Islam di panggung politik.Di berbagai media sosial sudah tampil bagai sosok Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) melakukan sebuah safari politik di tengah-tengah basis umat Islam yakni pesantren.

Banyak media sosial menampilkan slogan Said Aqil Siraj, saat mempromosikan pemimpin partai Perindo (Persatuan Indonesia) itu, yang mengatakan “Lebih baik orang kafir tapi jujur daripada muslim koruptor”. Dalam acara itu, Said Aqil mengajak Hary Tanoe berkeliling pondok pesantrennya yang sedang dibangun. Sang pemimpin Perindo di ajak masuk masjid dan pesantren dengan baju taqwa dan peci putih. Pada kesempatan itu, para santri pria dan wanita berebut mencium tangan. Bahkan di sejumlah daerah ditemukan sejumlah tokoh Islam mulai ikut jadi pengurus Perindo (detiknews.com).

Fakta di atas menarik untuk dicermati.

Pertama, adanya promosi calon pemimpin non-muslim yang dilakukan oleh pemimpin ormas Islam terbesar di Indonesia. Karya “besar” untuk menanam bibit konflik di tubuh internal umat Islam ini sudah benar-benar ditancapkan oleh Said Aqil. Pendampingan untuk mempromosikan Hari Tanoe menjadi calon pemimpin Indonesia, bukan hanya tindakan pragmatis dan gelap mata, tetapi juga tindakan pembodohan terhadap akidah dan pemikiran umat Islam. Apa yang dilakukan Ketua Umum PBNU, dalam mempromosikan calon pemimpin non muslim ini, jelas akan melahirkan friksi-friksi dalam kalangan umat Islam.

Kedua, adanya pendangkalan akidah dan idealisme umat Islam. Pernyataan Said Aqil bahwa “Lebih baik orang kafir tapi jujur daripada muslim koruptor” bukanlah slogan yang baik untuk melakukan pendidikan politik bagi umat Islam. Bagaimana mungkin seorang yang pernah mengenyam pendidikan tinggi di negeri Mekkah ini menempatkan dan membandingkan dua hal yang tidak seimbang. Kalau mau jujur, semestinya menampilkan dua hal yang seimbang dan selevel ketika membandingkan sesuatu. Dalam konteks memilih pemimpin, seharusnya dia menunjukkan pemimpin kafir yang jujur disandingkan dengan pemimpin muslim yang jujur pula. Mengapa dia tidak mengambil slogan, “Lebih baik orang muslim tapi jujur daripada kafir koruptor.” Bukankah pernyataan terakhir ini merefleksikan dirinya sebagai pemimpin yang layak dan tepat dalam mengangkat harkat dan martabat umat Islam. Pernyataan “Lebih baik orang kafir tapi jujur daripada muslim koruptor” sepertinya merupakan pernyataan yang sengaja menjual harga dirinya dengan ongkos sosial yang sangat mahal.

Ketiga, seakan pemimpin muslim lekat dengan kasus korupsi. Pernyataan Said Aqil Siraj ini seolah-olah menunjukkan data bahwa calon pemimpin sudah sedemikian lekat dengan kasus-kasus korupsi. Pernyataan“Lebih baik orang kafir tapi jujur daripada muslim koruptor”seolah-olah menunjukkan bahwa orang-orang kafir sedemikian bersih dan telah berkontribusi besar dalam mendharmabaktikan dirinya dalam menjunjung harkat dan martabat umat Islam. Prestasi apa yang diberikan Hary Tanoe kepada umat Islam selama ini. Apakah gagasan-gagasan brilliannya sudah dirasakan umat Islam dalam bentuk kebijakan praktis ? Sementara realitas empiriknya, kebijakan dia belum terlihat relevansinya bagi peningkatan kualitas umat Islam.

Keempat, adanya penghancuran karakter berpikir umat Islam. Kalau selama ini, Islam mengajarkan bahwa memilih pemimpin muslim adalah wajib, guna menegakkan urusan kaum muslimin, serta larangan pemimpin non muslim yang sudah jelas tidak peduli terhadap perkara umat Islam. Maka dengan munculnya promosi Said Aqil Siraj terhadap Hary Tanoe menunjukkan adanya penghancuran akidah dan pemikiran umat Islam dalam memilih pemimpin.Pertanyaan yang layak dimunculkan : (1) Apakah Said Aqil merujuk hasil survei yang menunjukkan pemimpin Indonesia yang kafir telah berlaku adil dan peduli terhadap perkara umat Islam. (2) Apakah Said Aqil merujuk hasil statistik yang menunjukkan bahwa tidak ada lagi pemimpin muslim yang adil dan semuanya terlibat dalam kasus korupsi, sehingga tidak layak dipilih. Konteks berpikir seperti ini menunjukkan bahwa pikiran “mendingan” memilih pemimpin kafir yang adil itu, layaknya disematkan pada kondisi darurat atau tidak normal. Sebagaimana kondisi ketika tidak adanya makanan halal, maka diperbolehkan memakan makanan yang diharamkan.

Begitu pula dengan pilihan terhadap pemimpin, ketika tidak ada lagi pemimpin muslim yang jujur dan adil maka pemimpin kafir jujur merupakan alternatif terbusuk. Sementara kondisi saat ini menunjukkan yang sebaliknya, dimana banyak pemimpin muslim taat terhadap ajaran agamanya, adil, pintar, cerdas, berpengalaman dan berwawasan luas sangat banyak, sehingga layak untuk dipilih.

Apa yang dilakukan Said Aqil Siraj jelas-jelas telah melakukan pembunuhan karakter terhadap calom pemimpin dari kaum muslimin. Bahkan pendangkalan akidah itu bisa dilihat dari penghormatan, dalam bentuk cium tangan, yang dilakukan para santri baik laki-laki maupun perempuan. Pembolehan memilih pemimpin kafir sudah jelas implikasi negatifnya, yakni adanya cium tangan yang dilakukan oleh perempuan muslimah pesantren. Sementara mencium tangan laki-laki yang bukan muhrim, apalagi laki-laki kafir, merupakan larangan dalam Islam. Kondisi apapun, umat Islam harus memilih pemimpin muslim dan menghindari pemimpin kafir.

Related

Politik Islam 9073911771772415067

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item