RAHASIA PERBEDAAN ASWAJA DAN WAHABI
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/04/rahasia-perbedaan-aswaja-dan-wahabi.html
.
Bismillah. Ini kami bicara terus-terang ya. Tidak pakai pura-pura. Tidak ditutup-tutupi. Mari kita bicara sebagai sesama Ummat yang peduli kehidupan Islam dan Muslimin, insya Allah.
.
Perbedaan antara Aswaja dan Wahabi utamanya dalam 3 poin berikut:
* Amalan-amalan yang dianggap TABARRUK (mencari berkah) oleh Aswaja, dan dipandang mengandung kemusyrikan oleh Wahabi. Misalnya yang berkaitan dengan kuburan, orang shalih, wali, tawasul, dan lainnya.
* Amalan yang dipandang FADHILAH (keutamaan) oleh Aswaja, namun dipandang BID’AH oleh Wahabi. Misalnya tentang Tahlilan, Yasinan, Mauludan, doa Qunut, dan lain-lain.
* Perbedaan cara memahami Sifat Allah dan Perbuatan-Nya. Aswaja rata-rata menempuh cara TAKWIL, sedangkan Wahabi rata-rata menempuh ITSBAT.
.
Nah, di 3 poin tersebut perbedaan utamanya. Adapun soal perbedaan SIKAP POLITIK, PENAMPILAN LAHIRIYAH, dan CARA IBADAH, itu sifatnya relatif. Artinya, sulit untuk dipetakan, karena di kedua belah pihak kadang memiliki kesamaan-kesamaan.
.
RAHASIA BESARNYA, mohon ini dicatat dengan sangat tebal, semua itu adalah: PERBEDAAN PENDAPAT DAN PENAFSIRAN. Itulah hakikatnya. Hal ini sama seperti perbedaan ANTAR MADZHAB FIQIH atau perbedaan penafsiran ulama sejak zaman dahulu. Sama, hanya diulang-ulang saja, atau diaktualisasi dalam kenyataan modern. Hakikatnya sama.
.
Jadi, seberat-beratnya perbedaan antara Aswaja dan Wahabi, masih levelnya PERBEDAAN PENDAPAT SEPUTAR ILMU. Hal semacam itu biasa terjadi dalam sejarah Islam, sejak dulu sampai saat ini. Apa Anda tidak pernah mendengar para ulama dulu berbeda pendapat?
.
Tapi ingat, perbedaan ini tak pernah sampai saling menghancurkan, saling mengusir, saling merusak, saling membunuh, saling memerangi. Wong areanya perbedaan PENDAPAT ILMIAH. Berdebat panjang lebar sampai maki-makian, mungkin terjadi. Tapi saling serang, membunuh, memerangi; tak pernah terjadi dalam sejarah Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
.
Namun kalau sudah berkaitan dengan Syiah Rafidhah, justru tidak ada lagi PERBEDAAN ILMIAH. Yang ada adalah perbedaan keimanan dan akidah. Mereka mengkafirkan seluruh Ahlus Sunnah, selagi kita tidak mau loyal kepada imam-imam mereka. Perbedaan dengan Syiah bukan lagi soal “debat dalil”, tapi sudah berkaitan dengan tema perang dan ambisi menghancurkan. Nas’alullah al ‘afiyah.
.
Maka sangat mengenaskan jika perbedaan pandangan antara Aswaja dan Wahabi ini akhirnya berakhir dengan konflik di antara kita. Apa maunya ya dan apa tujuannya? Siapa yang paling mengambil untung jika masing-masing kita menjadi lemah dan terluka?
.
Justru sikap kita yang tidak mau mendudukkan perbedaan ini dalam LINGKUP ILMIAH, itu menunjukkan kelemahan status kita sebagai Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Masak seorang Ahlus Sunnah merasa sempit dada gara-gara perbedaan pendapat. Apa dia tidak pernah mendengar perbedaan pendapat di kalangan ulama, selama sejarah Islam?
.
Semoga dimengerti dan menginspirasi kebaikan. Amin ya Rabb...
Sam Waskito
Posting Komentar