Akhir si Abu Duda ... ehh si Abu Janda



Biar dia tidak ngaku juga semua pada tau dia bukan seorang Muslim. Baru nama aja udah songong. Emang ada orang Islam memakai nama "Janda?" Terlebih lagi apa benar ada orang Islam berani memakai kata janda sebagai nama dalam berdakwah? Janda sangat dihormati dan tinggi kedudukannya dalam Islam. Yang normal pasti tidak berani pakai nama "Abu Janda Al Boliwudi," apalagi yang berani menyematkan kata "Ustadz" di namanya (oknum ini memakai kata "Ustad," ngaku pemuka agama tapi lafadz gelar aja salah!). Abu Janda Al Boliwudi kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi "Si Janda dari Bollywood" (Abu bisa juga diterjemahkan menjadi "Pak" atau "Bapak." Abu adalah kata ganti lelaki paling populer dalam Bahasa Arab). Si Janda Dari Bollywood, nama apa pula itu? Apa benar seorang ustadz akan memakai nama nyeleneh seperti itu? Bollywood? Itu kan cuma nama virtual dari industri perfileman India, secara fisik tempatnya boleh dibilang tidak ada. Jadi Abu Janda Al Boliwudi? Ustadz pulak. Haha hanya yang songong juga yang percaya dia seorang Muslim.


Kalau dengar nama Abu Janda dibicarakan atau liat di sosmed saya selalu teringat tetangga dulu, Si Sanip. Si Sanip ini anak ABG songong dekil jarang mandi, entah kenapa suka sekali berpandangan nyeleneh soal janda. Udah banyak kali dimarahin tapi tetap suka menggoda ngejek janda dekat rumah. Sekali waktu emak Si Sanip benar-benar marah. Si Sanip digelandang pulang sambil dipukulin di jalan. Mak Sanip teriak, "Sanip!!! Bocah sedeng! Lu pikir mak lu perawan? Lu pikir babe lu masih hidup? Lu kate lu anak siape? Anak jande, Nip!!! Mak lu jande, babe lu udah lama mati! Kerja lu ngejek jande aje. Emang lu pikir yang ngisi perut lu sape, Nip? Jande, Nip!!! Jande!!!

Hahaha Si Sanip sekarang di mana yak? Ga tau dia jadi apa. Mungkin udah jadi orang, atau malah udah jadi residivis. Yang jelas saya ragu ada orang yang tidak bisa menghargai janda bakal bisa sukses dalam hidupnya, apalah lagi besarnya jadi da'i. Wallahu'alam.

Tapi herannya walau dari nama udah abnormal banyak juga teman saya yang mengagumi oknum ini, menjadikan rujukan, dan share status-statusnya yang jelas tidak layak baca. Apalagi kalau statusnya soal pluralisme. Kok pada tidak tau ya bahwa Islam itu "Pembeda." Islam tidak menyamakan perbedaan berbagai ajaran menjadi sama, sebaliknya Islam mempertegas perbedaan ummatnya dengan penganut ajaran lain. Kalau batasnya sudah jelas barulah mudah saling toleransi, saling menjaga batas aqidah masing-masing agar tidak ada persinggungan. Tidak perlu menyalahkan ajaran lain karena berbeda dengan yang kita anut. Jangan memaksakan agama kita diterima orang lain. Biar aja berbeda yang penting masing-masing tahu di mana harus berdiri, dan tahu batas masing-masing agar tidak berdiri di tempat orang lain. Tidak usah pusing dengan ajaran orang, namanya aja ajaran orang. Biarin aja, kuta jalan dengan agama kita sendiri. Tidak usah saling mengganggu, sebaliknya mari saling menghargai. Bagimu agamamu, bagiku agamaku. Yang namanya perbedaan tidak perlu disamakan, yang penting perbedaan itu jelas bedanya. Kalau jelas bisa saling menghargai. Dan, menghargai perbedaan sama sekali tidak perlu dilakukan dengan menghilangkan perbedaan itu, dengan mengaburkan perbedaan Islam dengan ajaran lain. Bagimu agamamu, bagiku agamaku. Jangan memaksakan, "Agamaku bagimu juga, agamamu buang aja." Alias baru senang kalau orang pindah agama.

Satu lagi yang mengherankan, sekalipun nama orang ini tidak berkonotasi baik dari segi "Kejandaan" banyak juga teman wanita yang jadi followernya. Kok bisa yak? Saya yang laki aja tidak senang janda digituin. "Status-statusnya bagus!" begitu alasan mereka. Bagus mananya? Statusnya memecah belah ummat Islam semua. Makanya belajar yang banyak, biar tidak salah kira lawan sebagai teman. Shalat, ngaji, puasa memang wajib dalam agama tapi ngelakonin cuma itu aja tidak cukup buat kita beragama. Mesti rajin belajar biar ilmu agama tidak cetek. Kalau ilmu cetek penganut ajaran lain nyaru langsung dikira ustadz. Yang asli lawan memecah belah malah dianggap tokoh pemersatu, yang beneran teman malah dianggap lawan. JIN, JIL, ANUS dianggap saudara semua padahal jelas mereka kerjanya mempertanyakan dan mempersalahkan ajaran Islam. Kalau malas belajar nanti termasuk golongan orang-orang yang cuma mendapat lelah dari shalatnya, cuma mendapat lapar dan dahaga dari puasanya. Astagfirullah.

Belajar, belajar, jangan puas ilmu cetek ga sampe tumit.

Related

Abu Janda 861336982103078181

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item