Ahmadiyyah Kuammprett

Ringkas cerita beberapa jam yang lalu,
Bersama pak ketua baru MMS dokter Henri Perwira Negara, kami geber motor dari pagi hari. Masih dengan kisah yang sama dengan kemarin, nyari kontrakan untuk basecamp MMS. Kemarin harusnya sudah dapat rumah yang cocok baik lokasi, kondisi dan harga. Namun qadarullah wa ma syaa fa'ala, tiba-tiba pemilik membatalkan.


Kembali ke hari ini, setelah pagi ngubek di rancaengkek kami punya janjian dengan dua orang lagi di bandung kota. Jam 11 an kami berangkat. Saat mendekati taman makam pahlawan terdengar azan zhuhur. Sebagai pemuda muslim yang berusaha baik kami berusaha sholat berjamaah di awal waktu. Clingak clinguk kami melihat menara masjid di tepi jalan. Masjidnya bagus sekali bangunannya, dua lantai di pinggir jalan besar

Nyari-nyari tempat wudhu di bawah, ternyata tidak ada. Kamipun naik tangga ke lantai dua. Saat mau masuk ke tempat wudhu, tetiba pak dokter menepuk punggung saya sambil berkata lirih,
"Hei lihat photo itu!" Jarinya menunjuk ke dinding serambi masjid.
Begitu saya melongok, saya mengumpat,
"Kuamprett, ternyata ahmadiyyah!!
"Piye terus?"
"Sudah, kita pindah saja. Asemm tenan!

Dengan bergegas kami turun, persis saat kuil ahmadiyyah menyenandungkan azan.
Tanpa babibu langsung kita tancap gas mencari masjid lain. Alhamdulillah dapat jamaah meski masbuk satu rakaat. Lumayanlah dari pada sholat kita gak sah karena bermakmum pada pemeluk agama kafir ahmadiyyah.

Sebelum keluar dari kuil ahmadiyyah tersebut saya sempatkan menjepret photo nabi palsu mereka mirza gulam ahmad laknatullah alaihi fi qabrib/semoga Allah melaknatnya di dalam kuburnya. Juga saya sempat mengambil selebaran jumat mereka, photo tercantum di bawah.

Warga muslimin terutama yang bandung dan sekitarnya dimohon tindakannya untuk agama ahmadiyyah dan pengikutnya ini.