Bapakku seorang Tentara
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/04/bapakku-seorang-tentara.html
°° Bapakku seorang Tentara °°
• Selepas Maghrib tadi saya dgn Bapakku duduk2 diteras rumah, saya lalu tanya "Pa' tahun berapaki' dulu tugas ke Timor timur ?", sambil menulis sesuatu Beliau jawab "Tahun 77" (1977 maksudnya), sy tanya lagi "Tahun berapa pertama pecah fretelin ?", Beliau jawab " tahun 75", saya tanya lagi "Berarti kita termasuk yg awal awal di' masuk ke Timor timur ?"
• Beliau lalu meletakkan pulpennya kemudian memperbaiki letak topi Nasionalnya dan mulai bercerita, berikut penuturan beliau :
"Tahun 75 sewaktu pretelin mulai menggalang kekuatan Militer, waktu itu yg turun adl Pasukan Sandi, tapi bukan utk tempur.. Mereka bertugas mengumpulkan Informasi dan pemetaan musuh termasuk kekuatan persenjataan musuh..
Setelah itu kemudian yg dikirim pertama adl Yon 724 Bantimurung utk Operasi militer resmi, mulai saat itulah dimulai perang terbuka dgn Pasukan fretelin, Tahun 77 saat itu bapak baru saja menyelesaikan pendidikan Tamtama di Malino dan ditempatkan di Yon 726 Bulujaya di Takalar, baru saja bapak selesai pendidikan trus kami dikumpulkan dan mendapat pengarahan bhw kami akan melanjutkan pendidikan Infantri di Magelang, Kamipun dibagikan celana jins utk kami gunakan berangkat menggunakan kapal laut..
Sebenarnya kami sempat bingung apa betul kami ini mau kejuruan Infantri, koq pakenya Jins bukan loreng ?, setelah bbrp hari diatas Kapal di Kejauhan kami melihat Daratan yg ketika makin dekat barulah kami tahu bhw ternyata kami akan mendarat di pelabuhan Dili, barulah kami sadar bhw kami dikirim utk berperang, jumlah kami waktu itu sebanyak 1 Batalyon penuh..(sekitar 300 orang lebih)
Di pelabuhan kami lalu dibagi pakaian loreng dan senjata, M 16 dan (saya lupa nama senjata yg beliau sebut), Akhirnya selamat datang di Operasi Seroja II di Tim tim, Kami kemudian dibawa ke Ermerah utk menunggu perintah selanjutnya
Dari data2 yg diberikan Pasukan Sandi kepada Kami, Danyon kemudian membagi Pos pos kepada kami, bapak ditunjuk sebagai Danru pdhal bapak baru saja selesai pendidikan (masih tamtama baru)
Bapak lalu ditempatkan di sebuah Pos di gunung dekat Siliu yg berada di pinggir laut, pemandangannya Indah dari atas gunung menghadap ke Laut, tapi itu juga termasuk jalur Logistik Pasukan fretelin, dan tugas kami memang utk memutus jalur tersebut..
Jumlah kami di Pos tsb cukup banyak, 17 orang.. Karena mmg daerah rawan, pernah prajurit Yon 438 di bakar ditempat tersebut, begitu juga dgn Brimob yg ngepos di pinggir gunung...
Dan memang benar, selama 6 hari kami disitu diganggu terus (serangan2 hit n run) oleh fretelin
Dimalam terakhir kami ngepos, saat itu bulan Ramadhan, baru saja kami selesai makan sahur, waktu itu bapak lepas jaga dan tiduran di Lubang tengah pos yg kami gunakan utk tidur dan sholat, saat itu yg jaga adl teman bapak bernama Malleppe dan Nyonri, Nyonri saat itu jaga sambil ngerokok (kalo ndak salah rokoknya Imperial bapak bilang) sambil minum susu Santi, sementara asik2 ngerokok sambil bersenandung tiba2 bunyi suara senjata, bersamaan itu rokok yg dihisap Nyonri terjatuh ke lubang tempat saya tiduran, tak lama kemudian Malleppe berteriak meringis memanggil namanya "Oo male' !", saya tau bhw kedua rekan saya terkena tembakan.. Saya lalu mengokang senjata saya sambil teriak dan menembakkan peluru sebanyak mungkin
Tujuannya adl agar para penyerang bisa terhenti sejenak dan sebagai pemberitahuannya ke Pos sebelah bahwa kami diserang, dan Alhamdulillah berhasil.. Fretelin bergerak mundur sementara dari Pos sebelah berusaha merapat utk membantu kami, Subuh itu kami kontak dgn fretelin sampai jam 9 pagi, nanti setelah pasukan bantuan datang barulah kepungan fretelin bisa terurai.., di pihak kami 4 orang meninggal sementara fretelin kami tidak tahu berapa yg korban..(Bapak sendiri terkena peluru di ruas telunjuk kanannya, sementara Danyon pasukan bantuan terkena di Paha sehingga mereka berdua diterbangkan ke Dili utk perawatan)
Setelah penyerangan tsb Pos kami dikunjungi Jendral Yusuf yg waktu itu sementara berada di Tim tim, Beliau makan Ransum bersama kami dgn mengobarkan kembali semangat kami..
Bbrp bulan kemudian sekitar 40 Batalyon dikumpulkan Jendral Yusuf di Dili, Beliau bertanya kepada para pasukan " pasukan mana yg berani sy kirim ke...!" (saya lupa nama tempatnya), Tiba tiba Danyon bapak yg kemarin ketembak pahanya mengangkat tangan sambil berkata "726 siap, Ayam Jantan dari Timur !", akhirnya Batalyon kami di tugaskan utk menumpas basis fretelin di Ibukota kecamatan..
Waktu yg diberikan adl 1 bulan, tapi dlm jangka 21 hari bisa kita kuasai, walaupun sebanyak sekitar 80 orang prajurit Batalyon kami tewas, kebanyakan terkena ranjau.. Tapi Alhamdulillah sebnayak 600 pucuk senjata musuh jenis Getmi dari Australia kami dapatkan..
Hari itu benar2 jadi waktu pembantaian utk fretelin, Ada teman bapak namanya Marten yg mnghunus pedangnya, tiap pretelin yg terluka langsung dia tebas, bahkan walaupun sudah menyerah.. Ya mau diapa.. Ini tempat perang.. Semua berlomba menyalurkan emosinya..
Ditempat itu juga ketika hendak melewati jembatan seorang prajurit melihat diatas tebing ada semacam topi dari bulu burung yg bergerak gerak, kami yakin itu adl Pasukan fretelin yg hendak menghadang kami, akhirnya kami batal lewat jalan tersebut dan pura2 berbalik arah.. Kami kemudian membuat gerakan melingkar menyasar punggung musuh, rupanya peleton di belakang kami tetap menempuh jalur jembatan yg hendak kami lalui tadi, akhirnya mereka jadi bulan bulanan pretelin karena direntet dari atas..
rupanya pihak penyergap tidak menyadari kehadiran kami dibelakang mereka, mereka asik menghujani peluru peleton yg melintas dibawah jembatan, setelah Danton memberi aba aba serang..maka kami langsung mengagetkan musuh dgn melempar granat ke arah mereka sehingga membuat mereka kocar kacir, setelah itu kami tinggal membagi siapa menembak siapa..
Setelah kejadian itu pasukan Fretelin mulai menghindari kontak langsung apalagi mau membentuk semacam Markas tetap, mereka lalu masuk hutan dan mulai bergerilya, kamipun mengejar mereka...GLG.. Gerilya lawan Gerilya..
Kami bergerak dimalam hari dan istirahat disiang hari, dalam 1 siang kami pindah hingga 5 atau 6 tempat, kami ndak mau ambil resiko terlalu berlama lama di suatu tempat.. Begitu seterusnya hingga 14 bulan di operasi Seroja II kemudian bapak ditarik diganti pasukan 725 Kendari...
• Tahun 79 Bapak saya berangkat lagi ke Tim tim, tapi kisahnya belum lanjut dan Adzan Isya utk wilayah Maros dan sekitarnya mulai berkumandang, Bapakkupun menghentikan kisahnya dan berjalan menuju Mesjid sementara saya mengikut dari belakang..
•Dari belakang, saya melihat Bapak saya dgn rasa bangga, Pelaku sejarah yg melihat langsung pengorbanan para prajurit yg terkhianati oleh Konspirasi bernama Referendum.. Di sana..di Bumi Timor Lorosae.. Tempat Nyonri tertembak dan Malleppe memanggil Ibunya tatkala Peluru musuh bersarang di dadanya... • Trima kasih Prajurit, Trima Kasih Bapak... Engkau telah berbuat yg terbaik, Engkau telah mengajar kami ttg arti perjuangan sesungguhnya dan juga ttg apa itu pengorbanan.
• Selepas Maghrib tadi saya dgn Bapakku duduk2 diteras rumah, saya lalu tanya "Pa' tahun berapaki' dulu tugas ke Timor timur ?", sambil menulis sesuatu Beliau jawab "Tahun 77" (1977 maksudnya), sy tanya lagi "Tahun berapa pertama pecah fretelin ?", Beliau jawab " tahun 75", saya tanya lagi "Berarti kita termasuk yg awal awal di' masuk ke Timor timur ?"
• Beliau lalu meletakkan pulpennya kemudian memperbaiki letak topi Nasionalnya dan mulai bercerita, berikut penuturan beliau :
"Tahun 75 sewaktu pretelin mulai menggalang kekuatan Militer, waktu itu yg turun adl Pasukan Sandi, tapi bukan utk tempur.. Mereka bertugas mengumpulkan Informasi dan pemetaan musuh termasuk kekuatan persenjataan musuh..
Setelah itu kemudian yg dikirim pertama adl Yon 724 Bantimurung utk Operasi militer resmi, mulai saat itulah dimulai perang terbuka dgn Pasukan fretelin, Tahun 77 saat itu bapak baru saja menyelesaikan pendidikan Tamtama di Malino dan ditempatkan di Yon 726 Bulujaya di Takalar, baru saja bapak selesai pendidikan trus kami dikumpulkan dan mendapat pengarahan bhw kami akan melanjutkan pendidikan Infantri di Magelang, Kamipun dibagikan celana jins utk kami gunakan berangkat menggunakan kapal laut..
Sebenarnya kami sempat bingung apa betul kami ini mau kejuruan Infantri, koq pakenya Jins bukan loreng ?, setelah bbrp hari diatas Kapal di Kejauhan kami melihat Daratan yg ketika makin dekat barulah kami tahu bhw ternyata kami akan mendarat di pelabuhan Dili, barulah kami sadar bhw kami dikirim utk berperang, jumlah kami waktu itu sebanyak 1 Batalyon penuh..(sekitar 300 orang lebih)
Di pelabuhan kami lalu dibagi pakaian loreng dan senjata, M 16 dan (saya lupa nama senjata yg beliau sebut), Akhirnya selamat datang di Operasi Seroja II di Tim tim, Kami kemudian dibawa ke Ermerah utk menunggu perintah selanjutnya
Dari data2 yg diberikan Pasukan Sandi kepada Kami, Danyon kemudian membagi Pos pos kepada kami, bapak ditunjuk sebagai Danru pdhal bapak baru saja selesai pendidikan (masih tamtama baru)
Bapak lalu ditempatkan di sebuah Pos di gunung dekat Siliu yg berada di pinggir laut, pemandangannya Indah dari atas gunung menghadap ke Laut, tapi itu juga termasuk jalur Logistik Pasukan fretelin, dan tugas kami memang utk memutus jalur tersebut..
Jumlah kami di Pos tsb cukup banyak, 17 orang.. Karena mmg daerah rawan, pernah prajurit Yon 438 di bakar ditempat tersebut, begitu juga dgn Brimob yg ngepos di pinggir gunung...
Dan memang benar, selama 6 hari kami disitu diganggu terus (serangan2 hit n run) oleh fretelin
Dimalam terakhir kami ngepos, saat itu bulan Ramadhan, baru saja kami selesai makan sahur, waktu itu bapak lepas jaga dan tiduran di Lubang tengah pos yg kami gunakan utk tidur dan sholat, saat itu yg jaga adl teman bapak bernama Malleppe dan Nyonri, Nyonri saat itu jaga sambil ngerokok (kalo ndak salah rokoknya Imperial bapak bilang) sambil minum susu Santi, sementara asik2 ngerokok sambil bersenandung tiba2 bunyi suara senjata, bersamaan itu rokok yg dihisap Nyonri terjatuh ke lubang tempat saya tiduran, tak lama kemudian Malleppe berteriak meringis memanggil namanya "Oo male' !", saya tau bhw kedua rekan saya terkena tembakan.. Saya lalu mengokang senjata saya sambil teriak dan menembakkan peluru sebanyak mungkin
Tujuannya adl agar para penyerang bisa terhenti sejenak dan sebagai pemberitahuannya ke Pos sebelah bahwa kami diserang, dan Alhamdulillah berhasil.. Fretelin bergerak mundur sementara dari Pos sebelah berusaha merapat utk membantu kami, Subuh itu kami kontak dgn fretelin sampai jam 9 pagi, nanti setelah pasukan bantuan datang barulah kepungan fretelin bisa terurai.., di pihak kami 4 orang meninggal sementara fretelin kami tidak tahu berapa yg korban..(Bapak sendiri terkena peluru di ruas telunjuk kanannya, sementara Danyon pasukan bantuan terkena di Paha sehingga mereka berdua diterbangkan ke Dili utk perawatan)
Setelah penyerangan tsb Pos kami dikunjungi Jendral Yusuf yg waktu itu sementara berada di Tim tim, Beliau makan Ransum bersama kami dgn mengobarkan kembali semangat kami..
Bbrp bulan kemudian sekitar 40 Batalyon dikumpulkan Jendral Yusuf di Dili, Beliau bertanya kepada para pasukan " pasukan mana yg berani sy kirim ke...!" (saya lupa nama tempatnya), Tiba tiba Danyon bapak yg kemarin ketembak pahanya mengangkat tangan sambil berkata "726 siap, Ayam Jantan dari Timur !", akhirnya Batalyon kami di tugaskan utk menumpas basis fretelin di Ibukota kecamatan..
Waktu yg diberikan adl 1 bulan, tapi dlm jangka 21 hari bisa kita kuasai, walaupun sebanyak sekitar 80 orang prajurit Batalyon kami tewas, kebanyakan terkena ranjau.. Tapi Alhamdulillah sebnayak 600 pucuk senjata musuh jenis Getmi dari Australia kami dapatkan..
Hari itu benar2 jadi waktu pembantaian utk fretelin, Ada teman bapak namanya Marten yg mnghunus pedangnya, tiap pretelin yg terluka langsung dia tebas, bahkan walaupun sudah menyerah.. Ya mau diapa.. Ini tempat perang.. Semua berlomba menyalurkan emosinya..
Ditempat itu juga ketika hendak melewati jembatan seorang prajurit melihat diatas tebing ada semacam topi dari bulu burung yg bergerak gerak, kami yakin itu adl Pasukan fretelin yg hendak menghadang kami, akhirnya kami batal lewat jalan tersebut dan pura2 berbalik arah.. Kami kemudian membuat gerakan melingkar menyasar punggung musuh, rupanya peleton di belakang kami tetap menempuh jalur jembatan yg hendak kami lalui tadi, akhirnya mereka jadi bulan bulanan pretelin karena direntet dari atas..
rupanya pihak penyergap tidak menyadari kehadiran kami dibelakang mereka, mereka asik menghujani peluru peleton yg melintas dibawah jembatan, setelah Danton memberi aba aba serang..maka kami langsung mengagetkan musuh dgn melempar granat ke arah mereka sehingga membuat mereka kocar kacir, setelah itu kami tinggal membagi siapa menembak siapa..
Setelah kejadian itu pasukan Fretelin mulai menghindari kontak langsung apalagi mau membentuk semacam Markas tetap, mereka lalu masuk hutan dan mulai bergerilya, kamipun mengejar mereka...GLG.. Gerilya lawan Gerilya..
Kami bergerak dimalam hari dan istirahat disiang hari, dalam 1 siang kami pindah hingga 5 atau 6 tempat, kami ndak mau ambil resiko terlalu berlama lama di suatu tempat.. Begitu seterusnya hingga 14 bulan di operasi Seroja II kemudian bapak ditarik diganti pasukan 725 Kendari...
• Tahun 79 Bapak saya berangkat lagi ke Tim tim, tapi kisahnya belum lanjut dan Adzan Isya utk wilayah Maros dan sekitarnya mulai berkumandang, Bapakkupun menghentikan kisahnya dan berjalan menuju Mesjid sementara saya mengikut dari belakang..
•Dari belakang, saya melihat Bapak saya dgn rasa bangga, Pelaku sejarah yg melihat langsung pengorbanan para prajurit yg terkhianati oleh Konspirasi bernama Referendum.. Di sana..di Bumi Timor Lorosae.. Tempat Nyonri tertembak dan Malleppe memanggil Ibunya tatkala Peluru musuh bersarang di dadanya... • Trima kasih Prajurit, Trima Kasih Bapak... Engkau telah berbuat yg terbaik, Engkau telah mengajar kami ttg arti perjuangan sesungguhnya dan juga ttg apa itu pengorbanan.
Posting Komentar