ISLAMIC NEWS CORNER - Palestina

Edisi 15, Rabu 7 Oktober 2015


PALESTINA, Tanah Yang Dirampas
Palestina yang merupakan bagian dari negeri Syam adalah tanah kita umat Muslim. Disana terletak kiblat pertama kaum muslim yakni Masjidil Aqsa. Selain itu Palestina merupakan negeri para Nabi, banyak nabi-nabi umat muslim yang lahir disana dan berekspansi ke seluruh penjuru dunia. Hingga saat ini, masih terjadi pergolakan di Palestina, hal ini disebabkan karena setidaknya ada tiga agama yang mengklaim bahwa Palestina merupakan tanah mereka, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.



Kaum muslimin lebih berhak atas Yahudi terhadap Palestina.

Ketika Nabi Musa dan Bani Israil diselamatkan oleh Allah SWT dari kejaran Fir’aun, maka pada saat itu Allah SWT memerintahkan mereka untuk memasuki Palestina, namun mereka beralasan dengan berkata, “Sungguh di dalam negeri yang Kamu perintahkan kami masuk ke dalamnya dan memerangi penghuninya terdapat kaum yang kejam bertubuh besar dan kuat, sungguh kami tak akan mampu melawan maupun menyerang mereka.”

Pada saat dikuasai bangsa Romawi, Masjid Al Aqsa belum bisa disebut masjid, karena terdapat patung berhala yang jumlahnya 309 buah, bentuknya pun belum belum berwujud masjid. Pada saat itu Masjid Al Aqsa dan batu Shakrah dipenuhi sampah dan kotoran. Umar bin Khaththab r.a lah yang menyapunya dan mengangkut dengan surban beliau. Kemudian didirikanlah rumah ibadah kecil. Saat kekhalifahan Bani Umayyah, Masjid Al Aqsa diperbaiki dan dibangun kembali dan selesai pada tahun 705 M. Pada tahun 1099, tentara Salib menggunakan masjid ini sebagai istana dan gereja. Hingga hadirlah sosok Shalahuddin al-Ayyubi memerdekakannya dan mengembalikan fungsi masjid seperti semula.

Sejarah panjang bangsa Palestina
Pada tahun 1615, Turki menjadikan daerah Palestina sebagai salah satu provinsi dengan mengirim seorang gubernur dari Konstantinopel. Turki menguasai Palestina selama 4 abad.
Tahun 1896, Theodor Herzl, penggagas gerakan zionisme, mengeluarkan usulannya untuk mendirikan negara Israel di Palestina.
Tahun 1914, muncul perselesihan antara Inggris Raya dan Turki. Akhirnya menyebabkan keduanya berperang. Akhirnya tahun 1918 Inggris resmi menang, dan Palestina dikuasai oleh Inggris. Tanggal 2 November 1917, keluar deklarasi menteri luar negeri Inggris, Arthur Balfour, yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour. Deklarasi ini berisi tentang dukungan Inggris terhadap pendirian negara Yahudi di Palestina. Akhirnya pada tanggal 14 Mei 1948, Israel diproklamirkan orang-orang Yahudi.
Pada tahun 1967, terjadi perang enam hari antara Israel-Mesir. Mesir kalah telak sehingga Israel berhasil menduduki daerah Sinnai. Tahun 1973, Mesir dan Suriah bersatu untuk menyerang Israel, namun Israel menang dan menguasai daerah hingga mendekati Terusan Suez. Mesir akhirnya mengakui keberadaan negara Israel, dengan imbalan daerahnya sampai dengan Sinnai dikembalikan ke Mesir (tercantum dalam Perjanjian Camp David 1978).

 Sejak saat itu, Israel sendiri menduduki Jalur Gaza dan Tepi Barat. Di sana, bangsa Palestina dijadikan masyarakat kelas dua, perumahan mereka digusur dan diteror. Bangsa Palestina terus menerus menderita di bawah pendudukan Israel. Akibat dari tekanan pendudukan Israel, muncul gerakan yang dinamakan Intifada pada tahun 1987. Selain itu munculnya beberapa kelompok seperti HAMAS pada tahun 1987, yang memiliki pemikiran bahwa satu-satunya cara mengusir Israel dari Palestina adalah dengan perang jihad.
Sejak tahun 1991, jalan diplomasi sudah sering dilakukan antara Israel dan Palestina namun hal tersebut tidak mengakhiri konflik Israel-Palestina. Pada tahun 2006 Hamas memenangkan pemilu di Palestina namun Hamas tetap membagi kekuasannya dengan Fatah. Amerika dan Israel merasa gerah atas kemenangan tersebut dan menganggap Hamas sebagai teroris. Puncaknya pada tahun 2008, Israel melancarkan agresi militer ke jalur Gaza, mereka menyerang dengan membabi buta sehingga korban dari warga sipil pun berjatuhan.

🇯🇴Dunia mengutuk kebiadaban Israel, Namun Resolusi Dewan Keamanan PBB tidak digubris oleh Israel.
Sejak saat itu, Israel melakukan blokade terhadap jalur Gaza. Pasokan listrik dan air diputus, pintu masuk dari jalur Rafah pun ditutup sehingga tidak ada yang bisa masuk ke sana meskipun itu untuk memberikan bantuan. Seperti terjadinya tragedi kapal Mavi Marmara pada tahun 2010 yang bertujuan mengirim bantuan ke jalur Gaza, kapal tersebut ditembaki oleh tentara Israel hingga darah syuhada membasahi lantai kapal tersebut.
Ketika rezim kekuasaan Mesir berganti ke tangan Mursi pada tahun 2012, Mesir kembali membuka pintu Rafah sehingga banyak bantuan yang masuk ke Gaza melalui pintu Rafah. Namun masa pemerintahan Mursi tidaklah lama, beliau dikudeta pada tanggal 3 Juli 2013, sehingga setelah itu semua pintu Rafah kembali ditutup. Bahkan dengan biadabnya rezim As Sisi menghancurkan terowongan ke jalur Gaza.


Beberapa hari yang lalu, tepatnya tgl 30 September 2015 untuk pertama kalinya bendera Palestina berkibar di markas PBB. Namun apakah hal tersebut akan berpengaruh pada nasib Gaza? Bahkan hingga tulisan ini dibuat, masih terdengar kabar serangan Israel membombardir Gaza.

Semoga tulisan ini bisa mengingatkan kita pada anak-anak dan saudara-saudara kita di Gaza, Palestina.

Wallahu'alaam bishshowab

Posted by : Tim Seminar & Kajian Islam divisi Tsaqafah Islamiyah - PSDM ODOJ

Berbagai Sumber

INC/15/7/10/2015/Divisi TSI-PSDM ODOJ

Related

Palestina 1081567572791037227

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item