Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa ..
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/05/berlaku-adillah-karena-adil-itu-lebih.html
Kenyataan:
Giliran ustadz 'golongan kita', ada kabar miring, langsung berharap tabayyun. Kabar miring itu dianggap tidak ada manfaatnya. Kita langsung mencela penyebarnya.
Giliran ustadz yang kayaknya bukan 'golongan kita', ada kabar miring, jarh dan tahdzir, tidak berharap tabayyun. Kabar miring yang ini dianggap bermanfaat. Langsung kita ambil. Bahkan, yang tidak setuju, kita waspadai dan curigai, jangan-jangan satu genk sama ustadz tersebut.
Musibah.
Jadi, dilarangnya qila wa qola atau harusnya tabayyun, jika berkaitan dengan ustadz yang kita sukai atau kenal.
Ana lebih berpesan kepada semuanya:
ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ
"Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." [Q.S. Al-Ma'idah]
Dan ini adalah manhaj dalam al-Qur'an. Itu jika kita masih ikut manhaj sesuai al-Qur'an.
DULU, kita meleweki saudara-saudara P#S akan tingkah semacam di atas, yaitu standar ganda. Masih segar dalam ingatan. Kini, sebagian kitalah yang menelan musibah berupa tingkah yang tak berbeda. Ada apa gerangan?
DULU, kita menasehati agar para orang partai atau apapun organisasi luar golongan kita, kalau mau sedekah ya ndak usah bawa-bawa logo. Harus ikhlash. Jangan caper. Sekarang, bukankah kita suka bawa logo dalam sedekah?
Kemungkinan, ini adalah hukuman. Hukuman akibat dulunya kita tergesa memvonis dan menyalahkan orang-orang bersalah, tapi dengan cara yang salah, atau berdasarkan nafsu kepingin 'menyalahkan' orang. Jadinya, kini kita yang melakukan apa yang dulu kita tahdzir. Ini hukuman. Sayangnya, tak banyak yang menyadari.
"Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." [Q.S. Al-Ma'idah]
Kalau muslim mencari ilmu dan meniti manhaj cuma demi identitas dan pengakuan, maka silakan berbuat zalim dan tidak adil.
Tapi kalau muslim mencari ilmu dan meniti manhaj demi amal dan selamat, maka :
"Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." [Q.S. Al-Ma'idah]
Dan Allah lanjutkan:
وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Dan takutlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan."
Dari FB ustadz Hasan Al-Jaizy Al-Jaizy
Giliran ustadz 'golongan kita', ada kabar miring, langsung berharap tabayyun. Kabar miring itu dianggap tidak ada manfaatnya. Kita langsung mencela penyebarnya.
Giliran ustadz yang kayaknya bukan 'golongan kita', ada kabar miring, jarh dan tahdzir, tidak berharap tabayyun. Kabar miring yang ini dianggap bermanfaat. Langsung kita ambil. Bahkan, yang tidak setuju, kita waspadai dan curigai, jangan-jangan satu genk sama ustadz tersebut.
Musibah.
Jadi, dilarangnya qila wa qola atau harusnya tabayyun, jika berkaitan dengan ustadz yang kita sukai atau kenal.
Ana lebih berpesan kepada semuanya:
ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ
"Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." [Q.S. Al-Ma'idah]
Dan ini adalah manhaj dalam al-Qur'an. Itu jika kita masih ikut manhaj sesuai al-Qur'an.
DULU, kita meleweki saudara-saudara P#S akan tingkah semacam di atas, yaitu standar ganda. Masih segar dalam ingatan. Kini, sebagian kitalah yang menelan musibah berupa tingkah yang tak berbeda. Ada apa gerangan?
DULU, kita menasehati agar para orang partai atau apapun organisasi luar golongan kita, kalau mau sedekah ya ndak usah bawa-bawa logo. Harus ikhlash. Jangan caper. Sekarang, bukankah kita suka bawa logo dalam sedekah?
Kemungkinan, ini adalah hukuman. Hukuman akibat dulunya kita tergesa memvonis dan menyalahkan orang-orang bersalah, tapi dengan cara yang salah, atau berdasarkan nafsu kepingin 'menyalahkan' orang. Jadinya, kini kita yang melakukan apa yang dulu kita tahdzir. Ini hukuman. Sayangnya, tak banyak yang menyadari.
"Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." [Q.S. Al-Ma'idah]
Kalau muslim mencari ilmu dan meniti manhaj cuma demi identitas dan pengakuan, maka silakan berbuat zalim dan tidak adil.
Tapi kalau muslim mencari ilmu dan meniti manhaj demi amal dan selamat, maka :
"Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." [Q.S. Al-Ma'idah]
Dan Allah lanjutkan:
وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Dan takutlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan."
Dari FB ustadz Hasan Al-Jaizy Al-Jaizy
Posting Komentar