Mau Bangun Kampus Kelas Dunia? Perbaiki Dulu "DNA"-nya...!



Catatan Rheinald Khasali, Sangat menohok.

Mau Bangun Kampus Kelas Dunia? Perbaiki Dulu "DNA"-nya...!

Belakangan ini kita juga sering mendengar visi para rektor yang menyebutkan kampusnya sebagai "world class university". Kita juga sering mendengar berita tentang rangking universitas-universitas kelas dunia dan kita selalu bertanya, di mana kampus-kampus jagoan kita berada.


Singapura, China, Korea Selatan dan Jepang, berulang kali disebutkan dalam daftar peringkat kelas dunia itu. Sementara dari Indonesia, semakin hari semakin bergeser ke belakang. Ada juga yang kadang-kadang. Maksud saya, kadang masuk dalam top 200, kadang menghilang.

Padahal, upaya para pemimpin kampus dan akademisi kita tak kurang gigihnya. Gairah riset dan publikasi ilmiah begitu tinggi. Hampir setiap hari kita menerima email “call for papers” dari berbagai kolega perguruan tinggi di tanah air.

Lantas, dengan DNA seperti itu, sudah adakah yang mampu mendapatkan ranking?

Saya kira pesan-pesan yang dikirim lembaga-lembaga pemeringkat dunia sebenarnya sudah amat jelas. Universitas kelas dunia itu dibentuk dengan peorganisasian dan software kelas dunia, berisi pengajar dan mahasiswa yang terbaik lintas kebangsaan, diversity.

Saya jadi teringat dengan undangan makan malam dari berbagai kampus luar negri yang saya terima sebulan belakangan ini. Entah bagaimana, satu- persatu “Dean of Faculty” (dekan yang menangani dosen) dari kampus- kampus top dunia itu tiba-tiba ada di sini.

Singkat cerita sehabis makan malam, mereka menawarkan saya untuk pindah dan bergabung sebagai guru besar di kampus mereka.

Paket tawarannya amat jelas. Bahkan terbuka untuk negosiasi. Belakangan mereka buka kartu juga, semua itu didasarkan dari data yang diberikan sebuah lembaga, dan penghargaan keilmuan yang belum lama ini diumumkan.

Saya agak sedikit maklum, karena begitulah DNA kampus kelas dunia.

Anda tahukan, bagaimana kampus-kampus kita membentuk DNA-nya? Cobalah tengok siapa saja yang menjadi dosen dan mahasiswanya, serta bagaimana menyeleksinya?

Di banyak kampus, selera almamater itu begitu kuat. Ada persepsi tentang “darah biru” dengan “darah berwarna.” Tak sedikit yang 95 persen akademisinya lulusan sendiri.

Sementara di kampus “World Class” kita membaca mekanisme DNA yang berbeda. Bahkan tidak menerima lulusan sendiri. Saya sendiri tak bisa mengajar di University of Illinois.

Teman-teman saya yang lulus dari program doktoral dari MIT tidak diterima mengajar di MIT, demikian pula di Harvard maupun Chicago. Dipecut untuk bertarung di luar, menjadi akademisi berpengaruh.

Saat acara wisuda kita bisa menyaksikan dari mana saja almamater asal para guru besar dari toga kebesaran yang dipakai. Sungguh beragam. Itulah perkawinan silang ilmu pengetahuan yang akhirnya diwujudkan dalam kreasi ilmu. Pengajar yang hebat akan mendatangkan banyak dana riset dan pengabdian.

Mereka hadir bukan karena hubungan kekerabatan atau kesamaan almamater, melainkan karena karya-karya ilmiah dan pengakuan/penghargaan internasional yang mereka dapatkan. Mereka direkrut sedari muda, diberi beasiswa, dikembangkan, dan diberi rekomendasi yang kuat.

Saya kira kini sudah saatnya Indonesia mendeklarasikan 1-2 kampus sebagai "World Class University" dengan treatment DNA kelas dunia, bukan DNA tambal sulam apalagi DNA kampungan. Maaf maksud saya, buat apa sih membangga-banggakan kampung almamater, kalau bukan untuk membentengi diri?

Ini pula saatnya kita memikirkan lahirnya perusahaan-perusahaan kelas dunia dan klub-klub sepak bola dunia. Pikirkan DNA-nya, bukan jargon atau positioning-nya semata.

Jadi, jangan lupa, bantu saya menjadikan Alif pemain kelas dunia via kitabisa.com/tristanalif. Tengok juga videonya pasti Anda akan sepakat dengan kami. Kelak, manusia seperti Alif akan membayar kebaikan Anda dengan memutasi DNA persepakbolaan kita.

Sumber : N Agung Pambudi

Related

inspiratif 1865790801920354186

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item