Elegi ALEPPO



Kakak, mereka datang lagi. Kali ini dengan mobil-mobil besi yang banyak sekali. Kakak, aku takut. Hari-hari sebelumnya mereka menembaki teman-temanku, memukuli orang-orang, menginjak kepala sesiapa saja yang mereka temui. Kakak, aku takut. Malam tadi aku lihat ada pertunjukan kembang api, tapi kembang api itu jatuh ke atap-atap rumah kami lalu meledak hebat menghancurkan apa saja di sekitarnya.  Kutemukan ayah dan ibuku berdarah dengan sebagian tubuh tertimbun reruntuh rumah. Lalu aku berlari ke sudut rumah dan menangis keras-keras. Kakak, mereka datang lagi. Apa aku harus di tak bersuara agar mereka tak menemukanku? Tapi aku takut mereka menembakku seperti mereka menembak teman sebangkuku. Apa aku harus bersembunyi di kolong meja? Tapi aku takut mereka menginjak kepalaku jika menemukanku. Atau aku harus melempari mereka dengan batu jika mereka datang padaku?
Kakak, aku masih menangis sendiri di sini, di sudut Aleppo. Tolong aku, Kak. Tolong.

_________________________

Adik, maaf Aleppo itu di mana ya? Maaf kami belum tahu. Tivi kami hanya menayangkan berita yang menjual dan mendukung kepentingan golongan politik. Dan sepertinya Aleppo tidak memenuhi persyaratan itu. Tivi kami hanya menayangkan acara musik dengan lawakan kampungan di pagi hari. Drama India genre romansa yang sedikit bertele-tele di siang harinya. Disusul FTV pilihan hasil japlakan di sore harinya.
Maaf Adik, kami juga sedang tidak sempat mencari tahu. Hari-hari kami begitu sibuk. Kami harus bekerja keras menyelesaikan tugas-tugas kuliah kami. Pun dengan tugas-tugas organisasi. Belum lagi bulan ini kami harus menentukan apakah AADC 2 atau Civil War yang harus kami pilih untuk hiburan akhir pekan ini. Sungguh, kami begitu sibuk. Lagi pula kasus Aleppo tidak begitu hits. Tidak ada tagar-tagar jejaring sosial yang ramai memberitakannya. Tidak seperti kasus teror di Paris kemarin yang bahkan jejaring sosial raksasa Facebook membuatkan momentum khusus untuk pura-pura ikut berduka. Untuk itu sebagai pemuda yang kekinian kami sedikit enggan untuk berkomentar. Jadi maaf Adik, kami sedang sibuk. Mungkin kami akan bantu lain kali kalau urusan kami sudah selesai.

Asih Handayani
Jogja, 3 Mei 2016
00.51 WIB
Sumber : FB Satria Hadi Lubis

Related

Suriah 1245606689537514352

Posting Komentar

RecentArsip

Recent

  • Untuk Banser: Ada Puluhan Juta Orang Siap Disebut Mayat
  • By Asyari Usman Ketika Hizbut Tahir Indonesia (HTI) dibubarkan tahun lalu ... read more
  • UJIAN Kejama'ahan @salimafillah . Dalam ujian kejama'ahan Bani Israil; ada yang ... read more
  • RASANYA PERBINCANGAN kita tentang syuro tidak akan lengkap tanpa membahas ... read more
  • Menepi bukan Pergi
  • MENEPI, BUKAN PERGI Oleh ustad Satria Hadilubis Kekecewaan Abu Dzhar Al ... read more
  • Muka Dua
  • BAHAYA ORANG BERMUKA DUA Nabi SAW mengecam orang yang bermuka dua sebagai orang ... read more
  • Ganjik Genap Jakarta
  • *Ganjil Genap DKI JKT* Berdasarkan Pergub DKI Jkt no. 106/2018 ditetapkan: 1.) ... read more
  • Pakai sendal di kuburan
  • BENARKAH DIHARAMKAN MEMAKAI SENDAL DI KUBURAN ?? Oleh : Abdullah Al ... read more
  • Ambisi Pribadi
  • *MEWASPADAI AMBISI PRIBADI* Dalam sejarah pergerakan Islam, di samping ... read more
  • KONSEP NALAR & LOGIKA KEKUASAAN ARAH BARU INDONESIA. **** Kita tidak bisa ... read more
  • Sari Wangi
  • *PELAJARAN SANGAT BERHARGA DARI BANGKRUTNYA SARI WANGI* Oleh : Jamil Azzaini ... read more
    Recent Posts Widget

    Arsip

    Entri yang Diunggulkan

    Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

    Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

    Hot in week

    Tayangan Laman

    900015
    item