Wasiat dan Pesan Terakhir Sang Mujahid

Bacalah dengan hati, semoga mendapatkan pelajaran yang baik.

Satu lagi kisah melembutkan jiwa terhampar dari medan pertempuran pembebasan Khan Thauman Aleppo Selatan. Kita semua tahu, bahwa kematian bisa menghampiri siapapun, kapan dan di mana saja. Namun di medan jihad perbedaan rasa amatlah mencolok, di sana kematian terasa amat dekat. Sekira satu hasta dari kelopak mata.


Bukan seperti yang hari-hari yang kita jalani, merasa jauh dengan aroma kematian padahal kematian itu sendiri terus mendekat. Tidak lain ia terjadi karena pekat lumpur cinta dunia yang memenuhi hati kita. Sehingga ingatan akan akhirat semakin tergerus menipis.

Di medan jihad karena kematian terasa amat dekat, banyak para mujahidin berwasiat sebelum beranjak ke gelanggang peperangan. Sebelumnya kita dibuat malu dengan pesan dan status dua orang mujahid muda sebelum keduanya gugur sebagai ksatria di Khan Thauman.

Aku kembali mendapatkan cerita yang hampir sama untuk ketiga kalinya. Seorang mujahid Abu Abdillah Al Anshary gugur di sana. Jasadnya yang berlumuran darah berhasil dievakuasi oleh ikhwah yang lain. Beliau tidak mati seketika. Di tengah sekarat dengan nafas terengah beliau mengambil hpnya, dan membuka wasiat yang ia tulis sebelumnya. Berikut isinya kurang lebih,

"Sesungguhnya orang sabar akan diberikan pahala tanpa batas. Sesungguhnya memaafkan itu lebih dekat kepada taqwa. Aku memiliki 220 dollar di tempat Abu Ahad. Tolong berikan yang 100 dollar kepada keluargaku. Adapun sisanya bagikanlah kepada orang-orang yang tidak mampu."

Akhirnya beliaupun menghembuskan nafas terakhirnya. Allahu Akbar! Bisakah aku menyebutnya dengan puncak Kedermawanan, atau salah satu darinya? Beliau telah menyerahkan segala yang dimiliki untuk Allah dengan berjihad di jalanNya.

Kemudian sebelum kematiannya beliau berwasiat sisa hartanya di bagi dua untuk keluarga dan kaum tak punya. Bahkan beliau lebihkan bagian orang lain daripada keluarganya. Rahimahullah wa taqabbalah minasy syuhada, semoga Allah menyayangi dan menerimanya dalam barisan syuhada.

Entah kemana lagi aku harus menyembunyikan wajah, karena tumpukan rasa malu. Dalam keadaan aman dan nyaman, masih saja tangan ini tergenggam. Dengan amal yang amat sedikit masih bisa jumawa merasa menjadi penghuni syurga.

Bagaimana kami tak jatuh cinta pada para mujahidin bumi Syam yang diberkahi. Sikap gagah berani, kasih sayang yang teramat dalam kepada sesama, segala pengorbanan mereka, dan...apalagi yang harus kukatakan.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
....ﻭﺇﻥ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﻭﻗﻌﺖ ﺍﻟﻔﺘﻦ ﺑﺎﻟﺸﺎﻡ
(ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻭﺍﻷﻭﺳﻂ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻭﻗﺎﻝ ﺻﺤﻴﺢ ﻋﻠﻰ ﺷﺮﻃﻬﻤﺎﻭﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﺍﻟﻌﺎﺹ (ﺻﺤﻴﺢ / ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺘﺮﻏﻴﺐ ﻭﺍﻟﺘﺮﻫﻴﺐ)
...Dan sesungguhnya iman itu ketika fitnah merajalela berada di negeri Syam.”
(Shahih, Al-Hakim (4/509), Abu Nu'aim dalam Hilyah (5/252), di shahihkan oleh imam Al-Hakim, Al-Haitsami dan Al-Albani (Majma' Zawa'id (10/59)

Mari kita meneladani beliau Rahimahullah, semampu kita.
Dengan tidak pernah berhenti berbuat baik hingga berhenti denyut jantung kita. Terus salurkan dana kebaikan anda melalui lembaga kebaikan yang lebih anda percayai lebih menenangkan hati. Jika ingin bersama kami bisa melalui rekening berikut:

Umum (Misi Medis Sosial dan Kemanusiaan)
- MANDIRI 900 0019 330 720 (Kcp. Katamso, Yogyakarta)
- BCA 1691 967 749 (Kcu. Ahmad Dahlan, Yogyakarta)
- BRI 0029 0110 999 7500 (Kcu. Cik Ditiro, Yogyakarta)
- BNI 0317 563 523 (Kcp. Parang Tritis, Yogyakarta)
Semua atas nama IKRIMAH, Konfirmasi (opsional): 081809406405

Operasional
- MANDIRI 171 000 150 6743 (Kcp. Kediri Joyoboyo)
- BCA 298 052 9935 (Kcp. Joyoboyo Kediri)
- BRI 126 101 001 79 8500 (KK. Buli)
Semua atas nama IHSANUL FARUQI, Konfirmasi: Ikrimah 081809406405

Jazakumullah khairal jaza
Allah Yubaarik fiikum wa fii maalikum.

Pict: Beliau Rahimahullah dan wasiatnya
Copas dari cak Ihsanul Faruqi