Abu Ghiyats Az-Zahid dan Penguasa
https://bariqunnury.blogspot.com/2015/12/abu-ghiyats-az-zahid-dan-penguasa.html
Abu Ghiyats adalah seorang yang zuhud, ia tinggal di dekat pekuburan wilayah bukhara, samarkand. Suatu hari ia pergi ke kota untuk berziarah ke rumah saudaranya, ditengah jalan ia berjumpa dengan dengan rombongan pembantu amir nashir bin ahmad, rombongan ini diiringi oleh para penyanyi yang membawa peralatan musik untuk menghibur para tamu.
Melihat hal itu abu ghiyats berkata dalam hati: " wahai jiwa, telah terjadi kemunkaran, jika kamu diam saja berarti kamu bersekutu dengan mereka".
Ia menengadahkan kepalanya ke arah langit memohon pertolongan Allah. Setelah itu ia mengacungkan tongkatnya ke arah mereka, sehingga mereka kocar kacir.
Akhirnya mereka mengadukan peristiwa itu kepada amir, sehingga amir memerintahkan abu ghiyats untuk mengahadap.
maka terjadilah dialog antara penguasa dengan rakyat jelata:
Amir: " taukah kamu orang yang membrontak penguasa akan makan di penjara"
Abu ghiyats: " taukah kamu, orang yang membrontak kepada Allah akan makan di nereka"
Amir: " siapa yang mengupahmu?"
( lihat, penguasa selalu memposisikan orang yang mengkritisinya sebagai orang upahan, sampai sekarangpun seperti itu)
Abu ghiyats: " Yang memberimu kekuasaan".
Amir: " Ia memberiku jabatan khalifah"
Abu ghiyats: " Allah, yang memberikan kekuasaan kepadamu yang memberi aku upah".
Amir: " aku akan memberikan kekuasaan kepadamu di wilayah samarkand".
Abu ghiyats: " aku berlepas diri dari hal tsb".
Amir: " ajiib, sungguh mengherankan sikapmu"
Abu ghiyats: " karena kamu yang memberiku, maka aku menolaknya tapi jika Allah yang memberiku tak seorangpun mampu menolakku".
Amir: " jika begitu, mintalah kebituhanmu".
Abu ghiyats: " kebutuhanku, engkau kembalikanlah masa mudaku".
Amir :" aku tidak mampu melakukannya, mintalah yang lain".
Abu ghiyats: " suratilah malaikat penjaga neraka, agar ia tidak menyiksaku".
Amir: " itupun tak mampu aku lakukan, minta yang lain".
Abu ghiyats: " kalau begitu surati malaikat penjaga surga, agar dia memasukkanku kedalam surga".
Amir: " akupun tidak mampu melakukannya".
Abu ghiyats: " itu artinya kamu miskin, tidak mampu memenuhi apa yang aku pinta. Tapi Rabbku adalah Pemilik segalanya, tidak ada satupun yang aku minta kecuali Dia mengabulkannya".
Akhirnya amir membiarkan abu ghiyats yang pemberani ini pergi melenggang dari hadapannya dengan kepala tegak penuh izzah..
Semoga Allah merahmatimu ya aba ghiyats, jarang ada orang sepertimu di zaman kami saat ini
Posting Komentar