MOBILISASI POLITIK, REALITAS SEBAGAI MODAL AWAL

By: Alfian Tanjung*

Gerakan Politik Islam, pernah dan masih bisa bahkan pasti dengan izin Allah swt menjadi pengatur Indonesia yang secara demografis beragama Islam (menurut BPS per 2010 masih terdapat 88.01 % Muslim di Indonesia). Merujuk pada update tentang PENYADARAN DAN PENDIDIKAN POITIK ISLAM (lihat update fanpage Alfian Tanjung peranggal 10 dan 17 Desember 2015 ) kesadaran yang merata dan menasional akan memudahkan kita melakukan mobilsasi Politik, sebagai model konvensional dalam gerakan massa sejak zaman dahulu, mengapa demikian ? karena :
Pertama, budaya mayarakat kita yang guyub dan biasa bekomunitas akan sangat memudahkan kita untuk mobilisasi, selama fakor-faktor primair terpenuhi .
Kedua, keberadaan kelembagsaan sosial pendidikan dan sosial budaya yang sangat kental dengan nilai-nilai Islam, dengan pelurusan dan peneguhan nilai dasar Islam, Tauhid akan menjadi tombol mobilisasi, termasuk mobilissi dalam bidang Politik.
Ketiga, Pola dan gaya kepemimpinan dimasayarakar kita apabila titik geraknya sudah bisa diikat hatinya, pikirannya dan perutnya maka mobilisasi akan menjadi sesuatu yang sangat mudah, untuk kita tidak mengatakan otomtis.
keempat, kebiasaan dimasyarakat yang cenderung ceremonial dengan mengandalkan penglihatan dan pendengaran hal ini akan menjadi modal bagi yang bisa memainkan peran untuk membuat arus utama informasi.
kelima, kerinduan masyarakat akan leberadaan pemimpin yang sederhana dan memasyarakat menjadi pola yang berulang. hal ini harus menjadi pilihan secara lahir batin bagi semua tokoh Islam. kita punya role model yang sangat mudah untuk diadopsi teori praktek dalam memimpin umat yakni Muhammad saw.
Ramuan dari kelima ;point diatas membuat kita memiliki stok pendukung [olitik Islam yang bisa diebut sebagai "Air Zam-zam, Dukungan Politik". untuk itu dalam menghadapi tahun 2017 kita akan melakukan mobilisasi yang jelas arahnya yakni menempatkan pemimpin Islam disemua level sosial, dengan target 100 % Pimpinan daerah sampai RT/RW secara nasional adalah sosok orang yang menjiwai Islam sebagai muslim kaffah.
secara terencana kita akan merumuskan bahwa pada saat pileg dan pilpres serentak pada tahun 2019, kita tinggal mengatakan:


DENGAN MODAL SOSIAL DEMOGRAFIS 88.01 % MUSLIM MAKA SECARA LOGIKA DAN KEPATUTAN POLITIK ISLAM, SISTEM ISLAM DAN TOKOH ISLAMLAH YANG PALING BERHAK DAN PALING MAMPU UNTUK MEMIMPIN INDOENSIA..

* Analis Intelejen dakwah