Turki dan Pengucilan
https://bariqunnury.blogspot.com/2015/12/turki-dan-pengucilan.html
By: Nandang Burhanudin
*****
(1)
Menjadi putih di tengah kelam hitam adalah nista. Perhatikan pecinhitam saat ada warna putih menempel. Disingkirkan bukan?
(2)
Turki benar-benar berada di posisi putih. Namun dunia terlampau kelam. Erdogan dibuat salah tingkah.
(3)
Ancaman Rusia ternyata bukan main-main. Sejarah masa lalu Otthoman vs Kekaisaran Rusia, kini kembali di panggung modern.
(4)
UE dan AS membiarkan Rusia menguasai kembali Crimea dan memberi keleluasaan Rusia di laut Hitam.
(5)
AS dan UE pun berpangku tangan ketika Rusia show of force di Syiria. Tanpa pernah menyentil walau dengan kata-kata.
(6)
Hal yang sama dengan Iran. Negara yang di awal revolusi selalu mengatakan Rusia nista, AS setan besar. Tapi kini?
(7)
Iran leluasa memperkaya uranium. Rusia menjadi back up utama Iran dalam hal logistik, senjata, dan teknologi.
(8)
Bacalah sejarah. Iran dan Rusia adalah negara pengganggu Kekhalifahan Utsmani.
(9)
Barat selalu bermika dua. Di depan mendukung Turki. Di belakang menelikung dan menikam terhujam
(10)
Belum ancaman ISIS yang semakin mengincar Turki. Senjata ISIS canggih. Mereknya dari AS dan Rusia.
(11)
Turki sibuk mencari teman. Namun
dunia kelam tak lagi terbuka untuk menjadi teman.
(12)
Bergabung dengan koalisi negara Muslim. Tapi Turki dihadapkan pada fakta: Mesir, Emirates Arab adalah negara yang menjadikan IM sebagai teroris.
(13)
Padahal yang ditentang Turki adalah: 1. Dikatorisme Assad. 2. Kudeta berdarah AsSisi di Mesir. 3. Kebiadaban Israel di Palestina.
(14)
Maka. Jangan salahkan bila Turki masih setia dengan perjanjian-perjanjian Turki di masa lalu. Baik masa Otthoman maupun masa Kemal AtTatruk.
(15)
Bayangkan. Apa jadinya bila Turki bukan anggota NATO? Bayangkan bila Turki tidak menjaga hubungan baik dengan AS, Inggris.
(16)
Turki masih perlu waktu untuk menjadi negara superpower lagi. Saat ini. Sekadar bisa bertahan dari gempuran ISIS, Rusia, pemberontak PKK, ancaman Iran, dan kepongahan Israel sudah luar biasa.
(17)
Jangan nyuruh-nyuruh dulu Turki memerangi Israel. Slama tetangga-tetangga Turki dan umat Islamnya, masih berprinsip; "Erdogan. Pergi dan seranglah. Di sini kami diam."
Posting Komentar