Kebiasaan olok-olok dan membuat fitnah



Menilik kisah perjalanan dakwah para Nabi dan Rasul, saya dapati sebuah kaum dari Bani Israel yang terkenal dengan jamaknya sifat tercela pada mereka. Angkuh, doyan mengolok-olok, pembuat fitnah, pengecut, makar dan maunya enak sendiri. Yah, merekalah kaum yg silih berganti nabi dan rasul datang menyadarkan. Tapi mereka tdk jg mau mengambil i'tibar.


Pertama: Kebiasaan olok-olok dan membuat fitnah. Tentu saja untuk melemahkan perjuangan para Nabi dan menghancurkan tsiqah masyarakat terhadap kebenaran. Dan yg namanya fitnah, sudah tentu tidak berpijak atas landasan bukti. Yang penting disebar dulu. Perkara betul tidaknya itu urusan belakang.

Sungguh, dahulu, Nabiullah Musa as pun tak selamat dari kejahatan ini. Mereka menghina dan memfitnah Musa bahwa beliau punya penyakit kulit dan memiliki testis besar. Terbukti setelah kejadian batu yang membawa lari baju Musa yang sedang mandi, seperti diceritakan dalam riwayat sahih, baru mereka percaya, bahwa Musa adalah orang yang sehat.

Maka itu, Allah Ta'ala berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah. (Qs. Al-Ahzab : 69).

Kedua: Berkenaan dengan sifat makar, jamak perbuatan yang dilakukan kaum ini terhadap para Nabi untuk menghalangi dakwah mereka. Kaum ini pernah merancang suatu persekongkolan untuk menyingkirkan Nabi Isa as, terkait hukum rajam bagi wanita yang berzina.

Demikian pula makar mereka untuk membunuh Nabi Muhammad Saw, sangat makruf dalam buku-buku sirah Nabawiyah. Dan sebelumnya, mereka jg pernah membuat makar untuk membunuh nabi Isa melalui pengkhianatan salah satu muridnya dengan memberikan imbalan besar.

Ketiga: Adapun terkait sifat pengecut dan maunya enak sendiri, kayaknya telah menjadi tabiat melekat bagi kaum Bani Israel ini.

Lihatlah, ketika Allah perintahkan Musa memimpin mereka masuk kota Palestina, tempat suci yg dijanjikan, tapi mereka enggan dan membangkang. Kendati Allah Ta'ala sdh menjanjikan kemenangan, dengan hanya memasuki pintu gerbangnya. Kendati mereka telah menyaksikan banyak mukjizat Nabi Musa. Tapi demikianlah tabiat mereka. Kaum pendebat, dan pandai membuat dalih dan alasan. Makanya, tanpa malu mereka katakan: “... Pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sungguh (biarkan) kami hanya duduk menanti di sini saja.” (Qs. Al-Maa’idah :24).

Dengan kata lain, engkau dan Tuhanmu saja yang masuk bertarung. Biar kami menunggu dan duduk-duduk di sini sambil mengamati. Jika nampak hasil, jangan lupakan kami. Biarkan kami juga menikmati. Atau, sekalian berikan saja kepada kami semua hasil kemenanganmu itu...!? Duhai, enak betul hidup kaum seperti ini.

Akhirnya, Allah pun mengharamkan atas mereka negeri Palestina itu selama empat puluh tahun. Mereka hanya berputar-putar tanpa tentu arah dan harapan. Tidak ada tempat tinggal, kampung halaman, apalagi negara dan daulah.

Ini hanya secuil kecil sifat dan karakter Bani Israel yg banyak dicela dalam al-Qur'an. Semoga Allah Ta'ala menjauhkan kita dari sifat-sifat tercela Bani Israel tersebut.

Related

Rappung Samuddin 4273781992169090983

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item