Membangun Ka'bah - Seri Sirah Nabawiyah

Artikel Dari Group OneDayOneSirah

* 19 Maret 2015

Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Semoga di hari yang baik ini, saudara-saudariku semua diberikan keluasan dan kelapangan rezeki dan jangan lupa untuk terus berbagi, diangkat segala penyakit, bertambah iman, ilmu dan amal, serta selalu di berkahi dan di rahmati serta di ridhoi Allaah Subhanahu Wa Ta'ala... Aamiiin Ya Mujibassailiin

BismillaahirRahmaanirRahiim

Membangun Ka'bah

Saudaraku, oleh Quraisy, pengerjaan sudut-sudut Ka'bah dibagi dalam empat bagian. Setiap kabilah masing-masing mendapat satu sudut yang harus dirombak dan dibangun kembali. Pemugaran Ka'bah dimulai dengan memindahkan patung Hubal dan patung kecil lainnya. Setelah itu, pekerjaan dilanjutkan dengan membersihkan pelataran dan membongkar dinding serta fondasi. Muhammad ikut terlibat dalam pekerjaan berhari-hari itu.

Ada sebuah batu fondasi berwarna hijau yang tidak bisa dibongkar dengan cara apa pun. Karena itu, batu itu mereka biarkan. Selanjutnya, didatangkanlah batu-batu granit biru dari bukit sekitar. Sebuah bahan pencampur semen bernama bitumen yang didatangkan dari Syria pun mulai digunakan. Pemugaran Ka'bah ini sebenarnya lebih menyerupai perbaikan hasil karya Nabi Ibrahim Alaihi Salam dan Nabi Ismail Alaihi Salam.

Fondasi Ka'bah ditinggikan sampai empat hasta ditambah satu jengkal atau sekitar dua meter. Ke dalamnya diuruk tanah menjadi lantai yang sulit dicapai air apabila banjir datang kembali. Bersamaan dengan itu, pintu di sisi timur laut pun diangkat setinggi fondasi. Dinding dinaikkan sampai delapan belas hasta. Saat itulah Ka'bah mulai diberi atap dengan ditopang dua deret tiang kayu yang masing-masing terdiri atas tiga buah tiang atas bekas kapal yang kandas itu. Sebuah tangga untuk naik turun juga disiapkan. Kini Ka'bah bebas dari banjir. Isinya terlindung dari hujan, panas, dan tangan jahil pencuri.

Pembangunan berjalan lancar sesuai dengan rencana sampai dinding tembok mencapai tinggi satu setengah meter dan tiba saatnya batu hitam, Hajar Aswad, ditempatkan kembali ke tempatnya semula di sudut timur. Karena ini merupakan upacara suci penuh kehormatan, berebutlah tiap kabilah untuk melaksanakannya. Kabilah Abdu Dar merasa lebih berhak daripada kabilah lain sehingga kedua kelompok saling beradu mulut sampai suasana menjadi semakin panas.

Di tengah keadaan itu, muncul Abu Umayyah bin Al Mughirah. Dia adalah orang tua yang dihormati dan dipatuhi. Dia pun mengajukan sebuah usul yang disetujui oleh semua piahk, "Serahkanlah putusan kamu ini di tangan orang yang pertama sekali memasuki pintu Shafa."

Orang-orang pun menoleh dan menanti. Siapakah yang kiranya akan datang pertama kali?

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini, semoga membawa manfaat, dan mendapatkan pelajaran dan hikmah.

Informasi Tambahan:

Minuman Tidak Beralkohol

Ada sumber yang mengatakan bahwa dalam pernikahan Muhammad dengan Khadijah, minuman yang dihidangkan adalah minuman temuan baru Abdullah bin Jud'an yang tidak mengandung alkohol. Abdullah bin Jud'an menemukan resep itu dari Persia.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallam Teladanku" jilid 2 halaman 56-57

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma Shalli 'ala Muhammad
wa 'ala aali Muhammad

Related

Seri Sirah Nabawiyah 8762032604992316014

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item