:: Kisah Landak ::

Sesama hewan landak tidak mungkin saling merapat satu dengan lainnya.

Duri-duri tajam yang mengitari tubuhnya adalah penghalang utama mereka untuk melakukan hal di atas. Bahkan kepada anak kandungnya sendiri.









Ketika musim dingin tiba, membawa hembusan badai salju susul menyusul, serta cuaca dingin yang menggigit tulang, dalam kondisi kritis seperti ini, para landak itu terpaksa saling merapat satu dengan lainnya, demi menghangatkan tubuh-tubuhnya meski mereka harus berjuang menahan perih dan sakitnya duri-duri landak lain yang menusuk, melukai kulit-kulit mereka.




Jika sekawanan landak itu telah merasakan sedikit kehangatan, segera saja mereka saling menjauh, namun jika rasa dingin kembali merasuk ke dalam tubuh mereka, mereka akan segera merapat lagi dan demikianlah seterusnya.

sepanjang malam, landak-landak itu disibukkan oleh kegiatan saling menjauh dan saling mendekat.




Merapat terlalu lama akan menimpakan atas mereka benyak luka. Sementara jika mereka saling menjauh dalam waktu yang lama justru bisa saja rasa dingin menewaskan mereka.




Demikianlah keadaan kita manusia dalam hubungan interaksi sosial antara sesama kita dalam hidup ini, tentu tak seorang manusiapun terbebas dari duri-duri (kesalahan-kesalahan) yang mengitari dirinya, demikian halnya orang lain.




Tentu mereka sama sekali tidak akan dapat merasakan kehangatan jika mereka tidak rela bersabar menanggung perihnya duri-duri (kesalahan) orang lain pada saat saling merapat.




Oleh karena itulah:

Siapa saja yang hendak mencari sahabat tanpa kesalahan, niscaya ia akan hidup sebatang kara.




Dan barang siapa yang ingin mencari pendamping hidup sempurna tanpa kekurangan, niscaya ia akan hidup membujang.




Dan barang siapa yang berusaha mencari saudara tanpa problema, niscaya ia akan hidup dalam pencarian yang tiada akhirnya.




Barang siapa yang hendak mencari kerabat yang ideal dan sempurna, niscaya ia akan lalui seluruh hidupnya dalam permusuhan.




Maka, bersabarlah menanggung perihnya kesalahan orang lain, agar kita dapat mengembalikan keseimbangan dalam hidup ini.




Camkanlah, jika engkau ingin hidup bahagia, jangan menafsirkan segala sesuatu, jangan pula terlalu kritis pada segala hal, serta jangan terlalu jeli meneliti segala sesuatu. Sebab jika seseorang jeli meneliti asal usul berlian, ia akan mendapati ternyata berlian itu bermula dari bongkahan batu hitam.




Sumber: ocid-speed.blogspot.co.id

Related

Kisah Hikmah 1019672411922821707

Posting Komentar

Recent

  • Untuk Banser: Ada Puluhan Juta Orang Siap Disebut Mayat
  • By Asyari Usman Ketika Hizbut Tahir Indonesia (HTI) dibubarkan tahun lalu ... read more
  • UJIAN Kejama'ahan @salimafillah . Dalam ujian kejama'ahan Bani Israil; ada yang ... read more
  • RASANYA PERBINCANGAN kita tentang syuro tidak akan lengkap tanpa membahas ... read more
  • Menepi bukan Pergi
  • MENEPI, BUKAN PERGI Oleh ustad Satria Hadilubis Kekecewaan Abu Dzhar Al ... read more
  • Muka Dua
  • BAHAYA ORANG BERMUKA DUA Nabi SAW mengecam orang yang bermuka dua sebagai orang ... read more
  • Ganjik Genap Jakarta
  • *Ganjil Genap DKI JKT* Berdasarkan Pergub DKI Jkt no. 106/2018 ditetapkan: 1.) ... read more
  • Pakai sendal di kuburan
  • BENARKAH DIHARAMKAN MEMAKAI SENDAL DI KUBURAN ?? Oleh : Abdullah Al ... read more
  • Ambisi Pribadi
  • *MEWASPADAI AMBISI PRIBADI* Dalam sejarah pergerakan Islam, di samping ... read more
  • KONSEP NALAR & LOGIKA KEKUASAAN ARAH BARU INDONESIA. **** Kita tidak bisa ... read more
  • Sari Wangi
  • *PELAJARAN SANGAT BERHARGA DARI BANGKRUTNYA SARI WANGI* Oleh : Jamil Azzaini ... read more
    Recent Posts Widget

    Arsip

    Entri yang Diunggulkan

    Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

    Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

    Hot in week

    Tayangan Laman

    item