Hamas Gelar Pemilu Internal Pilih Ketua Baru 2017
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/09/hamas-gelar-pemilu-internal-pilih-ketua.html
Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Khaled Misy’al mengungkapkan, gerakan Hamas akan menggelar pemilu internal untuk memilih ketua biro baru bagi gerakan Hamas dan dia mengatakan bahwa dirinya akan menjadi mantan ketua gerakan dan akan dipilih ketua yang baru tahun depan.
Hal tersebut disampaikan Misy’al dalam dialog yang diadakan Pusat Penelitian dan Studi al-Jazeera, yang diikuti oleh Khaled Misy’al dan para intektual, yang disiarkan secara langsung melalui saluran Aljazeera pada Sabtu (24/9).
Khaled Misy’al (60) telah memimpin gerakan Hamas sejak tahun 1996 dan kembali terpilih untuk menjadi kepala biro politik gerakan dalam pemilu internal terakhir pada tahun 2012 lalu.
Misy’al menegaskan bahwa gerakan Hamas terpengruh oleh peristiwa Arab Spring dan juga mempengaruhi. Hamas telah menginspirasi bangsa-bangsa dalam menghadapi tindakan represif para rezim.
Dia mengatakan, “Hamas terpengaruh oleh perubahan yang terjadi akibat revolusi Arab Spring. Barangkali kemenangan kami dalam pemilu 2006 adalah langkah dini dalam keamanan Arab Spring dan kontra revolusi yang dihadapi.”
Dia memaparkan realita perlawanan sebelum dan setelah Arab Spring kemudian di tengah-tengah kontra revolusi. Dia menjelaskan bahwa perlawanan dalam keadaan nyaman dan mudah, pada era sebelum Arab Spring. Dia menjelaskan bahwa poros penentang dan moderat sangat jelas, bersamaan dengan kedekatannya pada Qatar dan Turki.
Dia menyatakan bahwa pada tahap revolusi berkerhasilan terjadi cepat dan memberi sebuah isyarat bahwa gerakan ini mendukung perlawanan. Hal inilah yang mendorong gerakan Hamas merasa gembira dengan itu dan memanfaatkannya secara politik dan juga dalam mendukung pilihan perlawanan serta mewujudkan kemenangannya.
Dia menegaskan, agresi tahun 2012 adalah cotoh jelas kemenangan pendukung perlawanan, ketika Mesir, Turki dan Qatar mendukung peryaratan yang diajukan perlawanan untuk menghentikanperang. Saat itu terjadi tekanan pada Israel dan bukan pada perlawanan.
Dia menegaskan bahwa Hamas tidak membatasi dirinya hanya dengan satu poros. Dia mengatakan, “Kami mengetuk pintu semua pihak, termasuk negara-negara moderat. Karena kami yakin bahwa isu umat haruslah Palestina. dan kami bukan dari bagan yang terpecah-pecah di kawasan.”
Sumber : (was/melayu.infopal.com)
Posting Komentar