Malu ihh


MALU IH...

Bulan lalu di sebuah departemen store yang cukup terkenal, saya sedang mengantri di depan kamar pas untuk mencoba baju si kakak. Antrian cukup panjang dan AC kurang terasa dinginnya. Lalu datang seorang ibu dengan putri kecilnya kira-kira usia 4 tahun, ikut mengantri. Baru sebentar dia tampak tidak sabar menunggu dan memutuskan untuk mencoba baju di luar kamar pas. Jadilah baju dan celana si anak dilepas dan diganti baju baru. Selama beberapa saat ibunya mengamati setelan itu. Kemudian kembali mengganti dengan baju lamanya. Padahal di sekitar situ ada banyak bapak-bapak, om-om, mas-mas yang sedang ikut mengantri dan pasti melihat jelas acara ganti baju itu... 😑

-------------------------------------***-----------------------------------

Minggu lalu saya mengunjungi sebuah waterboom. Saya bingung lihat tempat bilasnya yang aneh banget. Berupa kran pancuran berjejer-jejer sekitar 10 buah, tanpa sekat sama sekali dan campur antara cewek dan cowok. Sedangkan di kamar gantinya gak ada air, cuman buat ganti baju ajah. Kebayang ga, gimana cara bilasnya. Gimana mau sabunan bersih kalo ga buka baju, dan gimana juga mau lepas baju kalo sangat terbuka gitu. Akhirnya anak saya bilas tanpa buka baju. Pas nunggu anak ganti baju di kamar ganti, ada anak perempuan mau bilas, badannya tinggi besar, dengan santainya melepas seluruh baju renangnya dan berteriak memanggil ibunya untuk mengambil baju renang bekas pakai tersebut.

Saya kaget banget sambil bilang
"kakak malu ih, masa telanjang gitu. Tuh liat rame kan banyak orang"

Ibunya tergopoh-gopoh datang membawakan handuk sambil bilang ke saya,
"ini masih kelas 5 SD tapi badannya bongsor mbak, kebanyakan makan lemak".

Saya senyum getir sambil bilang ke anaknya,
"kakak besok-besok jangan buka baju di tempat terbuka kaya gini yaa".

Anaknya manggut-manggut ajah.. 😧

--------------------------------------***----------------------------------

Kemaren pas lagi jalan sore keliling kompleks, dari kejauhan saya lihat gadis kecil anak tetangga, usia 5 th, sedang menurunkan celananya dan pipis di pinggir jalan. Di situ lumayan ramai, banyak anak lain cewek cowok lagi main dan banyak pula motor yang melintas. Yang lebih mengherankan lagi, ternyata ibu si anak ada di sekitar situ. Lagi asik ngerumpi di teras rumah tetangga.

Karena kenal sama anak ini, saya bilang :
"Sayang, kok pipis di jalan?"
"Iya tante, udah kebelet"
"Kan itu rumah kamu deket banget, besok-besok kalo pipis di kamar mandi ya, malu keliatan orang-orang kan"
"Iya oke tante.."

Sengaja saya bilang gitu agak keras supaya ibunya dengar. Si ibu cuma menoleh dan bilang "eh iyaaa, tau tuh anak kenapa pipis di jalan..." udah gitu ajah dan segera kembali melanjutkan kegiatan rumpinya.. 😮

--------------------------------------***----------------------------------

Duh buibu, sadarkah ibu kalo ibu punya anak perempuan? Yang harus dijaga dan ditutup anggota badan pribadinya sejak kecil, yang rentan dengan tindakan pelecehan seksual.

Soal ganti baju di tempat umum, biasanya emak-emak ngelesnya gini :
Ah ga papa, anakku kan masih kecil..

Kecil seberapa bu?
Bayi?

Anak umur 1 tahun ajah udah bisa lowh menyimpan memory. Apalagi kalo hal tersebut dilakukan berulang-ulang hingga usianya 2, 3, 4, 5 dan seterusnya. Akan terekam di otak anak bahwa hal tersebut bukan masalah dan jadi merasa terbiasa.

Keliatannya sepele yaa, tapi tau gak apa yang terekam di benak anak :
1. Boleh lepas baju di tempat umum
2. Boleh badanku tanpa baju dilihat oleh orang lain
3. Boleh alat kelamin / kemaluanku kelihatan oleh orang lain

Next, kalo anak terbiasa seperti ini, dia gak akan canggung lagi kalo bagian tubuhnya keliatan sama orang lain. Trus kalo ada temennya yang usia lebih besar berniat buka-buka bajunya, bisa banget lowh dia diem ajah. Karena gak ngerti bahwa itu gak boleh, gak ngerti rasa malu. Trus baru deh kita heboh kalo anak jadi korban pelecehan seksual, walau hanya sebatas dipegang-pegang tubuhnya misalnya. Jangan sampai yaa..

Yuk kita sebagai ibu / tante / tetangga yang ada anak perempuan, mulailah aware soal ini.

Kita bisa mulai dengan cara :

- Kenalkan Rasa Malu dan memberikan pemahaman pada anak bahwa tubuhnya berharga dan harus selalu ditutup pakaian. Jelaskan pada anak siapa yang boleh melepas bajunya. Hanya orangtua / nenek / pengasuh dan dirinya sendiri yang boleh melepas baju dan atau celananya dalam rangka mau pipis / mandi aja.

- Mengenalkan anggota tubuhnya dengan nama yang benar dan fungsinya (misal : penis bukan burung, fungsinya untuk pipis) Agar anak bisa menyebut dengan benar apabila sampai terjadi pelecehan seksual, jadi ceritanya gak membingungkan. Serta menjelaskan area yang tidak boleh dipegang orang lain yaitu mulai dari dada hingga lutut.

- Tidak melepas baju anak di ruang terbuka apapun alasannya. Kecuali di ruang praktek dokter dengan pendampingan orang tua.
Ayolah bu, jangan malas mencari dan mengantri di kamar pas. Juga termasuk tidak melepas baju renang anak di pinggir kolam renang ya.

- Melarang anak buang air kecil selain di toilet.
Itu kan pasti nurunin celana dalam ya. Aduh gak kebayang. Lagian jorok ya buu, bisa gatel kalo gak cebok abis pipis, bisa jadi penyakit infeksi saluran kemih juga. Trus namanya air seni ya dibuang ke toilet, bukan di pinggir jalan. Mencemari lingkungan itu namanya.

- Tidak membiasakan anak dicium oleh sembarang orang.
Cium adalah hal yang bersifat pribadi dan seharusnya tidak boleh dilakukan sembarang orang kepada anak. Anak akan mengalami kebingungan, siapa yang boleh cium dan yang tidak. Sebaiknya dibatasi hanya anggota keluarga yang boleh mencium anak. Lagipula rentan sekali menularkan aneka virus pada anak lewat cium mencium ini. Kuman yang menempel pada orang dewasa tidak berakibat apa-apa pada dirinya karena daya tahan tubuh orang dewasa sudah kuat. Lain halnya kalau kuman ini berpindah ke bayi / balita, maka akan mudah membuatnya sakit.

Kalo lihat fakta lebih jauh, udah banyak banget ya kasus pemer*****n dan korbannya gak cuman wanita dewasa. Semakin banyak pula anak kecil jadi korban, bahkan yang usianya masih balita. Ngeri ya? Ngeri bangeeet..

So, yuk kita sama-sama menjaga dan peduli. Mungkin banyak orangtua yang melakukannya secara gak sengaja ataupun belum sadar efeknya bagi psikologis anak. Semoga anak-anak kita terlindung dari segala bentuk pelecehan seksual, kapanpun dimanapun. Aamiin..

More aware, more care..

#SharingnyaSinta

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item