*KORDINAT HARI INI, 14 DZULHIJJAH 1437*

*Baper Seperlunya*


_Semoga tetap dalam kerendahan hati dan terus membersamai jiwa😊_

من يتبع نفسه كل ما يرى في الناس: يطل حزنه، ولا يشف غيظه

*```"Orang yang selalu membawa perasaan pada tiap perkara yang dia lihat di tengah manusia maka : • akan panjang kesedihannya dan • takkan mereda amarahnya."```*

(Abu Darda, sahabat rosul yg diabadikan dalam kitab Mausuu'ah Ibni Abid Dunyaa, VII/523).


Sob, perasaan membuat kita peka dalam bersikap. Meskipun demikian, tidak selalu ia menjadi pemandu dalam memutuskan. Perasaan diciptakan Alloh, untuk mempercantik. Ibarat kalo cewe lagi bersolek, perasaan itu bukan untuk bedak dasarnya, bukan buat dempul awalnya.

Dalam setiap terjadinya sesuatu, ada Alloh disana. Ada takdir yg sedang berjalan, ada mekanisme kompleks Alloh yg sedang membuat kita berproses untuk bertumbuh.

Jadi sering kita denger, orang orang dulu kalo ngasip resep makanan cukup bilang, 'garam secukupnya'. Segimana cukupnya 'ya, secukup yg menurut kita pas'.

Seberapa jauh memakai perasaan? 'tiap orang beda, ya secukupnya aja baper (bawa perasaannya)..kalo lagi sedih jangan berlarut banget, kalo lagi seneng, jangan euforia banget' begitu yg Alloh ajarin kita dalam kordinatnya :


مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

_Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah._


لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

_(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,_

*Al hadiid : 22-23*


Sob, dunia itu hakikatnya permainan. Usahlah sempit dikala terhimpit, usahlah jumawa dikala berada. Ada banyak hikmah terserak luas jika hati kita berlepas pada Sang Maha Luas.

Dalam hidup  yg penuh dengan kejernihan dan ketenangan seperti itu, apakah kita masih memperdulikan perasaan apa yg kita rasakan? Selagi Alloh membersamai kita, mengapa harus takut? Selagi Alloh ada dalam setiap episode kehidupan, kenapa haru merasa kesempitan?

Kuncinya : Alloh dulu, alloh lagi, alloh terus😊


_Akhuukum fillah, momod😊_