Wahai suami, mungkin istri anda hanya sedikit lelah....
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/09/wahai-suami-mungkin-istri-anda-hanya.html
Bismillaah
Urusan istri sbg ibu rumah tangga (terutama yg ga ada khadimat) bukan cuma 'diam' di rumah.
Dari bangun tidur sampe tidur lagi boleh dibilang jiwa raga ga istirahat. Entah mondar mandir berapa km dlm 1hari meskipun rmh cuma segitu2 aja.
Mulai dari bangun tidur, selain urusan ibadah antara dia dan Rabbnya, dia sudah mulai berfikir mau masak apa, apa saja yg harus dikerjakan sblm jam 6 tiba, juga apakah keperluan sekolah anak sudah siap smua, keperluan suami sudah beres smua, dan hal2 lainnya.
Urusan anak itu bukan waiting list, tp bbrp hal mst dkerjakan berbarengan.
Sambil mandiin, nyiapin air, nyebokin, sambil goreng ssuatu, dll, blm kl ada bayi kdg smua dilakukan smbil gendong bayi jika si bayi blm kenyang tidur. Kalo bayi bisa disimpan lumayan lah aga ringan, mskipun kdg kecolongan bayi ditemukan dlm keadaan makan sesuatu yg terlarang.
Kalo ada 1 aja anak yg sedang sakit, itu artinya msti lebih heboh lagi atur2 urusan yg lain.
Atau kalo ada 1-2 anak yg mendadak tantrum, butuh perhatian ekstra, itu artinya emosi mesti dingin dulu baru bisa kerjain urusan yg lain. Yg kadang kondisi di lapangan kalo anak ngadat mendadak ibu pun lelah lahir batin. Kaya udah kalah sebelum perang.
Boro2 bisa tenang ngajarin anak belajar, tenang nyuci baju, tenang masak, tenang ibadah.
Ga heran kalo kadang ada teriakan2, bukan brmaksud galak. Jujur..mana ada ibu yg ingin marah2. Tapi dia melampiaskan kelelahannya dgn berteriak. Kemudian dia sering menangis menyesali teriakannya.
Bayangkan, dlm 1 hari, berapa episode hal2 yg diluar dugaan terjadi.
Dan jarang sama setiap harinya.
Karena mrk mengurus anak.
Makhluk yg punya akal dan hawa nafsu.
Bukan mengurus robot.
Kdg yg 'spesial' anak no 1, kdg anak no 2, kdg anak no 3, kdg anak no 2 dan 4, dst.
Begitu suami dtg, mendapati wajah lelah istri dan keadaan rumah tdk sesuai keinginan, jangan sekali2 mnyinggungnya dgn menuntut hak anda, apalagi menghilangkan apa yg sudah dikerjakan. Misal : seharian ngapain aja? Rumah berantakan sekali.
Anak itu berantakin mainan bukan terjadwal.
Mainnya senang, beresinnya perlu bujukan.
Perlu pengajaran dlm kesabaran. Siapa yg ngajarin? Ya istri anda itu.
Dan jgn kira istri anda belum beres2. Mgkin dlm sehari udah berapa putaran. Pas anda dtg pas dia sudah sangat lelah.
Mungkin dia berharap justru saat anda datang, pertolongan tiba.
Anda lelah di luar sana?
Percayalah istri anda juga tau. Dia juga berusaha saat anda dtg spy anak smua soleh, rumah rapih, masakan tersaji, tapi tolong berilah udzur.
Apakah anda tau istri anda sering berteriak2 senewen menjelang kepulangan anda?
Dia ingin menyenangkan anda.
Tolong mainan bereskan sebentar lagi ayah pulang.
Tolong jaga adiknya bunda mau siapkan makanan.
Tolong kasurnya rapikan lagi ayah nanti mau istirahat.
Coba tanamkan dlm hati anda, saat saya masuk rumah, saya mau menyenangkan istri saya.
Saya tidak akan melihat kekurangan yg terjadi, tapi saya sudah sangat bersyukur anak2 saya aman ditemani oleh ibunya.
Iya ibunya.
Yg jika anda memakai org lain untuk membantu anda, anda hitung brp uang yg harus anda keluarkan.
Bayar org untuk beres2, baby sitter, masak, tutorial, mengajari iqro, mengajak ibadah, mengajari ttg Allah, dll.
Dan dengan bayaran mahal sekalipun, tidak ada jaminan anak2 anda selamat.
Jadi meskipun rumah berantakan, mskipun baju anda terlewat dicuci, masakan blm siap, tapi seorang ibu insyaallah tidak akan berbuat jahat pd anaknya sendiri.
Dan taukah wahai suami, teguran sepele dgn senyuman :
"Bunda pasti cape banget ya?"
Itu sudah membayar semuaaaaa kelelahan.
Dan yakinlah, esok hari dia akan berusaha lebih lagi, berusaha untuk menyenangkan anda.
Sekali2 berilah kejutan, paling juga makanan kesukaannya tidak semahal anda bayar gaji 1 bulan seorg khadimat.
Sekali2 berilah pujian, mgkn sepele di mata anda, tapi berharga di mata istri.
Jika dia tampak tidak seperti biasanya, mungkin dia lelah...mungkin dia sedang bersedih akan sesuatu..mgkin dia hanya butuh pelukan.
Istri rela berkorban apapun tanpa anda minta.
Tapi jika anda menghargai setiap usahanya, Allah yg akan membayar semua, mengganjar dengan pahala, dan menambah kebahagiaan rumah tangga anda.
Barakallaahu fiikum
♥ Bunda Kaska
Posting Komentar