Beragam fikrah satu harakah
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/09/beragam-fikrah-satu-harakah.html
Ust. Deni Prasetyo
Ibnu katsir menceritakan para pemuda kahfi awalnya tdk mengenal satu sama lain. Mereka bukan dari satu jamaah apalagi satu wilayah. Yang mempersatukan adlh nilai2 keimanan. Saat acara kenegaraan yg berbau syirik yg diikuti olh seluruh rakyat, masing2 dari mrk memisahkan diri dan berkumpul di bawah pohon. Disanalah utk pertama kalinya mrk bertemu.
Selanjutnya kesamaan manhaj menjadikan mrk dlm satu gerakan (harakah). Begitulah seharusnya fenomena akhir zaman. Seorg syaikh itung2 bhw perbedaan aswaja dgn wahabi hanya 10%. Sementara perbedaan aswaja dgn syiah 90%. Tapi apa yg terjadi ? Aswaja bisa akur dgn syiah dan ribut ama wahabi perihal 10%.
Itulah tipu daya syiah yg menyamakan fikrahnya seolah2 memiliki kesamaan 90% dgn aswaja dan mempertentangkan fikrah wahabi seolah2 beda 90%. Dan byk dari gol aswaja yg termakan tipuan ini.
Dari gol harakah pun mengalami hal yg sama. Sudah sering sy singgung pertentangan ini. Lalu kapan kita bisa jd pemuda kahfi ? Tidak bisa selama tdk pernah bersatu. Jangan kau kira tdk ada perbedaan dari individu pemuda kahfi. Pasti ada wong mrk dari kelompok yg berbeda2 qo. Pola pikir mrk jg berbeda buktinya saat menentukan brp lama tidur masing2 mengeluarkan fatwa yg berbeda. Hanya perbedaan itu hilang dan yg muncul adlh persamaan.
Jadi kalo mau jd pemuda kahfi lihatlah persamaan bukan perbedaan.
Kalian tdk akan bisa jd pemuda kahfi kalau masih bertanya : bang deni ngajinya dimana n ama siapa ?
Emang kalo sy ngaji ama salafy trus yg pks ga mau gabung? Ato kalo sy bermujalasah dgn NU trus kalian pd bubar gitu ?
Emang pemuda kahfi asalnya satu liqo ? Satu tanzhim ? Satu harakah ? Tidak. Dan quran tdk mempermasalahkan asal mrk. Quran memuji mrk krn kesatuan amal2nya.
Sesungguhnya inilah pemikiran jumud. Jauh dari manhaj ahlu sunnah wal jamaah. Sy ingat pertama kali bertemu dgn Dr Ahzami dpt materi prinsip2 aswaja salah satunya adlh moderat dan adil. Saking moderatnya ulama aswaja dlm menafsirkan quran secara lughowi menggunakan rujukan kitab al khasyaf imam zamakhsyari seorg tokoh muktazilah.
Syekh qordhowi belajar hadits pd syekh nashirudin al albani seorg salafy.
Rujukan politik islam adlh kitabnya taqiyudin an nabhani seorg HT.
Imam hasan al banna sdh lama menyadari kekurangan manhaj IM shg keluar ungkapan kam fiina laisa minna wa kam minna laisa fiina berapa byk org yg bersama kami tp sesungguhnya diluar dan brp byk yg diluar kami tp dia bersama kami. Buatan manusia tdk ada yg sempurna.
Intinya apa ? Ilmu dan kebenaran bukan mutlak milik satu kelompok. Ini uda akhir zaman, danau tiberias uda mulai kering spt sinyalir hadits nabi. Banyak2 baca alkahfi dan ambil pelajaran didalamnya. Jangan pengajian pks diikuti olh kader doang. Jangan pengajian salafy diikuti oleh syabab aja. Hikmah itu milik org mukmin maka dia plg berhak mengambilnya darimana saja berada. Artinya hikmah itu bisa ada pd taklim siapapun.
Tdk penting tau dari mana asal pemuda kahfi yg penting adlh mrk bersama tlh bergerak mengguncang dunia. Tdk penting darimana asal kalian, yg penting adlh apakah kalian bisa bergandeng tangan mengguncang jakarta 2017, indonesia 2019 dan dunia 2030 bersama turki. Kalo bisa berarti kalian adlh pemuda kahfi.
Silakan ngaji pd tempatnya masing2 tp terimalah kebenaran dari siapapun
Posting Komentar