UNTUK SAUDARAKU HIZBUT TAHRIR YANG KU CINTAI...
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/09/untuk-saudaraku-hizbut-tahrir-yang-ku.html
Saya Maaher At-Thuwailibi bukanlah aktivis hizbut tahrir, bukan pula pecinta Hizbut Tahrir. tapi, faktanya Hizbut Tahrir adalah harakah besar yang levelnya mencapai tingkat internasional. itu fakta ! Tidak bisa di pungkiri, Hizbut Tahrir memberikan sumbangsih kepada dakwah islam dengan mengusung isu KHILAFAH dalam visi misinya. Ya, khilafah; sebuah cita-cita besar yang di dambakan oleh setiap orang beriman, kecuali komplotan kaum perusak seperti Syi'ah Rafidhah, Jaringan Binatang Liberal, Anasir dan Antek PKI, kaum Mulukiyyah (para penjilat penguasa thoghut), dll.
Na'am, sinerji itu perlu di dukung. Karena jika tidak di dukung, justru akan melemahkan kekuatan ummat islam di mata musuh. Tetapi, internal Hizbut Tahrir pun mesti pula di evaluasi. Misal, tidak sedikit kita dapati aktivis dan syabab Hizbut Tahrir yang begitu giat mengevaluasi ijtihad kelompok lain. Erdogan dan Mursi misalnya, walaupun Mursi Hafizh Qur'an 30 juz namun karena tidak menerapkan syariah 100% di anggap tidak berguna, bahkan terkesan tidak dianggap apa-apa. Ada baiknya kita mari mengoreksi dan mengevaluasi bersama, masih banyak kader Hizbut Tahrir yang baca Al-Qurannya masih kurang baik, namun dengan 'berani' mengatakan bahwa Doktor Muhammad Mursi sang hafizh tidak ada gunanya karena belum bisa menerapkan syariat versi Hizbut Tahrir secara total. ini prilaku yang kurang tepat. Karena Salafus Shalih tidak mewarisi sikap mudah mengecam saudara sesama mukmin. Ya, ketika kita selalu mengoreksi kekurangan "rumah tangga" kita, maka kita tidak ada waktu untuk mengoreksi kekurangan "rumah tangga" orang lain. Tapi saya yakin, ini hanyalah segelintir orang atau oknum. Karena sejatinya, Hizbut Tahrir bukanlah harakah yang menanamkan kebencian kepada kader-kadernya. Sebab Hizbut Tahrir sebagaimana mottonya: Islam Rahmatan Lil Alamiin.
Yaa akhi, khilafah adalah dambaan kita. Tetapi menerapkan khilafah di tengah-tengah fitnah besar di zaman ini bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu ilmu dan kecerdasan dalam memahami realita.
Sebenarnya akhi... baik Erdogan, Doktor Mursi, Ismail Haniyah, Raja Salman, dan termasuk partai Islam di Indonesia, kalau ditanya tentang syariat, semuanya satu kata, syariat Allah harus tegak, namun berbeda dengan saudara-saudara kita Hizbut Tahrir soal cara menegakkannya. kalau Hizbut Tahrir misinya ialah "totalitas". Singkat kata, KHILAFAH harga mati.! Ini prinsip saudara-saudara kita Hizbut Tahrir. sementara Erdogan, DR.Mursi, Raja Salman, dan yang semazhab dengannya, syariat tegak dengan metode kompromi dan bertahap, tahapan-tahapan itu memang alami dan kadang logis, biasanya tahapan ini dikenal dengan istilah Marotibul 'Amal.
Memang, demokrasi adalah babi. memakannya menimbulkan mudhorot. tetapi agar tidak cepat mati, terpaksa kita mesti menelan daging babi itu. Dalam sebuah kaidah fiqih disebutkan:
الضرر الأشد يزال بالضرر الأخف
" Kemudaratan yang lebih besar dapat dihilangkan dengan kemudaratan yang lebih kecil ".
Hanya saja, keadaan kita saat ini di sekat oleh perbedaan sudut pandang dalam mendefinisikan makna "Madhorot" pada konteks kekinian.
Nah, diantara point yang menjadi percikan api di tengah kita ialah, kalangan Hizbut Tahrir mengevaluasi metode kelompok lain dengan kacamata Hizbut Tahrir. Seharusnya, langkah utama saudara-saudara kita Hizbut Tahrir ialah mengevaluasi "keluarga besarnya" dari dalam. Sehingga tidak menjadi percikan api yang tidak berkesudahan. Sambil terus mentarbiyyah ummat ini akan PENTINGNYA PENEGAKAN SYARI'AH & KHILAFAH.
Kita, jangan mau jadi bulan-bulanan musuh agar menjadi bahan untuk mereka melancarkan operasi dan konspirasi politik global De Vide It Imperea (politik adu domba). Karena Hizbut Tahrir bukanlah Harokah yang pasti selalu benar, demikian pula harokah lain pun bukanlah kumpulan makhluq yang tercipta dari cahaya.
Akhir kata dari hamba yang dha'if ini, misi kita adalah menegakkan Syariah dan Khilafah. Ayo perjuangkan. Hentikan saling serang dan mari terus mengevaluasi..
Terus berjuang dan tetap tersenyum 😊
✍ Maaher At-Thuwailibi_
1 komentar
Saya juga agak heran dengan pandangan hizbut tahrir mengenai masalaha ini.Semuanya pemimpin islam saat ini tidak ada yng benar karena masih menggunakan demokrasi. Lebih baik golput dan membiarkan ahok menang, itu salah satu contohnya. Apakah ini baik? apakah Hizbut tahrir sudah melakukan sesuatu yang katanya harus menerapkan islam secara kaffah. Mana buktinya. Yang berusaha berusaha sedikit demi sedikit dianggap salah.Apa kontribusi hizbut tahrir yang nyata saat ini.
Kalau saya berdiskusi dengan anggotanya, mereka sangat percaya bahwa sebentar lagi khilafah itu muncul. Sebentar yang seperti apa? dekat yang seperti apa? Kenyataannya sejak didirikan tahun 1952 dan diklaim pendirinya paling lama 30 tahun sudah terealisasi khilafah tegak di muka bumi.
Saya tidka mengkritik aqidah mereka, Insya Allah tidak ada masalah, tapi mohon, jangan anti panti dan jatuhnya nanti memfitnah umat islam yang lain, karena tidak sepaham dengan mereka. Tidak menghargai niat baik umat islam yang lain
Posting Komentar