Melawan Syiah, Tak Bisa Hanya Keluh Kesah
https://bariqunnury.blogspot.com/2015/12/melawan-syiah-tak-bisa-hanya-keluh-kesah.html
By: Nandang Burhanudin
*****
(1)
Syiah Indonesia nampaknya mempercepat target. Dari 2025 menjadi 2018. Tentu memanfaatkan momentum Jokowi.
(2)
Keberanian Syiah didukung kondisi internasional. Kita harus menerima fakta. 25 tahun terakhir hanya ada 2 kekuatan yang lagi memuncak.
(3)
Pertama adalah Inggris. Satu negara yang pengaruhnya sempat dipudarkan AS. Kini mulai bangkit kembali.
(4)
Kedua adalah Syiah. Pengaruh Syiah yang semakin menguat. Bahkan setelah direstui AS, Syiah dipastikan memiliki nuklir.
(5)
Sementara negara-negara Sunni,,praktis hanya Turki. Adapun Saudi dan Qatar, tidak sekuat Turki dilirik dari kemampuan teknologi dan SDM.
(6)
Melawan Syiah. Tidak cukup dengan keluh kesah. Tapi lebih dari itu harus disiapkan senjata dan SDM yang siap berjihad hingga akhir kata.
(7)
Perhatikan Syiah Indonesia. Kendati belum mencapai angka 5 % dari penduduk. Syiah sudah berani menebar ancaman dan tantangan.
(8)
Syiah tampil PD. Berkat penawaran MUT'AH, tak sedikit aparat dan pejabat yang menjadi penikmat Mut'ah. Belum lagi dari ormas atau LSM yang memiliki massa.
(9)
Jangan lupa. Syiah sudah berhasil membentuk milisi-milisi bersenjata. Mereka sukses merekrut beberapa organisasi bela diri tanah air.
(10)
Lihatlah saat deklarasi ANNAS. Syiah dikawal manusa berbadan besar, berotot, sangar, dan tentunya dibayar.
(11)
Di sini kita lihat. Aparat berpihak. Sekedar netral pun susah. Si beberapa tempat. Syiah diberi kebebasan untuk berlatih. Sementara kalangan Sunni, apa yang dipersiapkan?
(12)
Kita tak bisa menunggu adanya Khalifah. Apalagi khalifah malu-maluin seperti ISIS. Pun berharap pada khalifah malu-malu yang hanya ada di akun-akun FB.
(13)
Tak ada jalan lain, kitabharus mempersiapkan diri. Persediaan fisik dan senjata untuk berjaga. Ingatlah. Syiah kini berkoalisi dengan PKI.
(14)
JANGAN PERNAH ANGGAP, ANCAMAN SYIAH adalah CANDAAN. Sebab aliran yang terbiasa menyakiti diri. Tidak akan ragu menyakiti orang lain
*****
(1)
Syiah Indonesia nampaknya mempercepat target. Dari 2025 menjadi 2018. Tentu memanfaatkan momentum Jokowi.
(2)
Keberanian Syiah didukung kondisi internasional. Kita harus menerima fakta. 25 tahun terakhir hanya ada 2 kekuatan yang lagi memuncak.
(3)
Pertama adalah Inggris. Satu negara yang pengaruhnya sempat dipudarkan AS. Kini mulai bangkit kembali.
(4)
Kedua adalah Syiah. Pengaruh Syiah yang semakin menguat. Bahkan setelah direstui AS, Syiah dipastikan memiliki nuklir.
(5)
Sementara negara-negara Sunni,,praktis hanya Turki. Adapun Saudi dan Qatar, tidak sekuat Turki dilirik dari kemampuan teknologi dan SDM.
(6)
Melawan Syiah. Tidak cukup dengan keluh kesah. Tapi lebih dari itu harus disiapkan senjata dan SDM yang siap berjihad hingga akhir kata.
(7)
Perhatikan Syiah Indonesia. Kendati belum mencapai angka 5 % dari penduduk. Syiah sudah berani menebar ancaman dan tantangan.
(8)
Syiah tampil PD. Berkat penawaran MUT'AH, tak sedikit aparat dan pejabat yang menjadi penikmat Mut'ah. Belum lagi dari ormas atau LSM yang memiliki massa.
(9)
Jangan lupa. Syiah sudah berhasil membentuk milisi-milisi bersenjata. Mereka sukses merekrut beberapa organisasi bela diri tanah air.
(10)
Lihatlah saat deklarasi ANNAS. Syiah dikawal manusa berbadan besar, berotot, sangar, dan tentunya dibayar.
(11)
Di sini kita lihat. Aparat berpihak. Sekedar netral pun susah. Si beberapa tempat. Syiah diberi kebebasan untuk berlatih. Sementara kalangan Sunni, apa yang dipersiapkan?
(12)
Kita tak bisa menunggu adanya Khalifah. Apalagi khalifah malu-maluin seperti ISIS. Pun berharap pada khalifah malu-malu yang hanya ada di akun-akun FB.
(13)
Tak ada jalan lain, kitabharus mempersiapkan diri. Persediaan fisik dan senjata untuk berjaga. Ingatlah. Syiah kini berkoalisi dengan PKI.
(14)
JANGAN PERNAH ANGGAP, ANCAMAN SYIAH adalah CANDAAN. Sebab aliran yang terbiasa menyakiti diri. Tidak akan ragu menyakiti orang lain
Posting Komentar