OBROLAN PARA PENGUSAHA TENTANG RIBA.. DUARRR DEH !!

Mereka bukan pengusaha kemarin sore...
Mereka sudah puluhan tahun berbisnis, jatuh bangun, sukses, jaya, jatuh lagi, hancur lebur, dan bangkit lagi...
Mereka bukan hanya punya 1 usaha gerobak es jus, tapi ada yang punya banyak perusahaan dengan puluhan, ratusan, hingga ribuan karyawan..
Hutang mereka bukan hanya soal kreditan motor, cicilan kulkas, utangan panci, tapi milyaran, bahkan puluhan milyar..


Namun setelah paham ilmu riba, paham kenapa bisnis mereka banyak yang ludes tak bersisa, semua bergerak bersama-sama meninggalkan riba..
Sadizzz! Bikin merinding! Sekaligus membangkitkan semangat...
Mereka berkumpul di Group WhatsApp dengan nama SyaREA World. Satu group ada 100 member, sekarang ada 18 Group, berarti kurang lebih ada 1800 orang membernya.
Ustadz Samsul Arifin (Pendiri Syariah Business Coach) sebagai merbotnya, tukang cuci karpet, tukang sapu, ngosrek WC disana..
Saya jadi member di Group SyaREA World #1, pas pertama masuk 6 bulan lalu saya lihat list membernya... Ampuuuun dah! Ini dedengkot semua, bisnisnya ngeriii dan sadizz! Ada juga yang mantan "mafia" hehe.. yang tau benerrr seluk beluk hutang dan trik perbank-kan. Beberapa orang malah mantan bankir yang sudah resign..
Semua satu visi, satu semangat, meninggalkan RIBA, karena dosanya ngeRIBAngettt...!

Berikut salah satu obrolan di group tersebut, saya bocorin buat kamu, biar ikut kesetrum semangatnya...
------------------
Kisah dimulai dari chat ini..

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Semangat pagi Ustad SA. Saya ingin share dan minta input dari warga Kampung SW #1. Saya ada cerita nih yg saya alami semalam. Kemarin pagi istri dan anak bungsu saya ikut pengajian ibu-ibu dari di rumah Bpk AL (yang punya mall XYZ dan mantan mentri itu lho). Di pengajian itu istri bertanya ke Ustad PR tentang saya sebagai suaminya yang meribakan dan menggunting Kartu Kredit.
Hehehehe.. jawaban ustad ini bikin istri saya dan teman-temannya bersorak pak...
Istri saya cerita Ustad PR bilang di dalam Al Quran tentang Kartu Kredit tidak disebutkan jelas riba, itu hanya dijelaskan dalam fiqih yang masih berupa dogma-dogma yang diperdebatkan. Era canggih sekarang Kartu Kredit untuk sebatas kemudahan transaksi, untuk menggantikan uang, bukan untuk tujuan niat ngutang. Allah itu maha tahu niat kita & Allah itu tidak mempersulit umatnya.. Ini istri saya cerita sambil mencibir saya.."
-Pak YI, Jakarta

"Cara sholat juga gak ada di Al Quran. Jika mendekati zinah saja dilarang apalagi mendekati riba yg dosanya lebih berat daari zinah...
Saya pun awalnya berpikir aman menggunakan Kartu Kredit (KK) selama bisa melunasi semua tagihannya. Kan ga kena bunga tuh! Toh niat saya pakai KK hanya sebagai alat pembayaran, bukan untuk ngutang.
Tapi kemudian ustadz Samsul Arifin mengajak kita analisis perjanjian KK, disitu kita menyepakati akan dikenakan bunga dan denda jika telat atau tdk melunasi. Padahal itu riba. Artinya kita bersepakat dalam perjanjian riba.
Narkoba, pil koplo dll juga tidak ada secara redaksi di dalam Al-Qur'an. Yang ada hanya Khomr. Kenapa khomr di haramkan? Karena memabukkan. Jadi seandainya ada zat yg memabukkan maka qiyas-nya menyerupai khomr. Haram..!
Kartu Kredit mendorong kita berhutang. Padahal gak ada jaminan kita cukup umur untuk bayar hutang. Bagaimana jika kita keburu mati sebelum hutang kita lunas? Sementara org yg mati shahid karena jihad fisabilillah saja gak bisa masuk surga jika masih punya hutang. Apalagi kita yg berlumur dosa ini. Itulah salah satu BAHAYA hutang. Jgn sampai kita melakukan perniagaan yg merugi..."
-Budi Purnomo

"Proses ijtihad ada 3 tahapan, dan tahapan ini harus runut:
Pertama: adalah pemahaman terhadap fakta (obyek yg akan dihukumi, harus kita ketahui faktanya secara benar dan detail)
Kedua: mencari dalil untuk memahami fakta
Ketiga: menghukumi fakta tersebut (setelah mendapatkan dalil)
Kenapa ada yg menghalalkan KK. Karena pada tahap pertama ini, yaitu pemahaman terhadap faktanya salah atau keliru atau kurang detail atau bisa jadi tidak memahami faktanya, sehingga menghukumi faktanya menjadi kurang tepat.
Maka tadi saya katakan tahapannya harus runut (ini yg saya pahami dari beberapa kitab dan para ustadz):
1) Pahami dulu fakta Kartu Kredit (aqad-aqadnya apakah ada denda, riba dll),
2) Mencari dalil untuk memahami fakta KK tersebut, bagaimana hukumnya denda, riba, dll.
3) Istimbath, yaitu menghukuminya halal atau haram barang/aktifitas tersebut.
Kadang ada ijtihad "pesanan". Orang yang memesan ini, maunya hasil hukumnya adalah boleh/halal, maka di tutup-tutupi lah fakta yg tidak syar'ie dlm barang/aktifitas tersebut, sehingga tidak terhukumi haram..
Seperti contohnya ada pesanan agar bunga bank tidak dihukumi oleh para ulama menjadi HARAM..
Maka fakta akan bunga bank tidak detail secara benar dan tdk sesuai fakta sebenarnya, sehingga ada pula yg masih berkilah mengatakan bunga bank mubah.
Pertanyaannya adalah apakah tidak ada dalil yg mengharamkan bunga bank?? Tentu banyak dalil yg mengharamkan. Namun ketika org yg menghukumi fakta bunga bank tidak tepat, maka hasil hukumnya pun tdk tepat.
Maka ada istilah Al'ilmu Qoblal Qoul Wal Amal..
Kita harus cari ilmunya terlebih dahulu baru kemudian melakukan aktivitas tersebut, khawatir aktivitasnya haram, maka hasilnya pun tidak barakah..
Kan sudah ada dalilnya bahwa orang yang memakan riba sama saja mengumumkan perang dgn Allah dan Rasulnya...
Apakah ada peluang kita menang?? 😌
Dalil yg Mengumandangkan Perang sama Allah itu yg bikin lemes lunglai.
-Dandi Irawan

"Secara logika .. jujur sejak gak pegang Kartu Kredit pengeluaran jauh lebih terkontrol dan berkurang banyak. KK memberi efek fatamorgana yg memabukkan, merasa bisa tapi tidak bisa, merasa mampu tapi sebenarnya tidak mampu...
Allah sudah jaga kita dari sejak penciptaan Adam-Hawa, turunnya Al Quran adalah pamungkas penyempurnaan untuk petunjuk hidup anak manusia.."
-Santi, Jati Artamas

"Saya pegang Kartu Kredit itu 20 tahun dan tidak pernah sekalipun tidak membayar lunas. Bahkan saya sering bayar lebih dulu tanpa menunggu jatuh tempo. Saya juga kadang kelebihan bayar. Namun, karena sudah sepakat membayar riba maka akhirnya kena juga:
1) Tagihan telat datang, saya kena dan kurir gak mau disalahkan.
2) Saya lupa bayar 2 rupiah di digit terakhir, kena denda juga.
3) Kelupaan bayar melebihi deadline, kena juga!
4) Keasyikan belanja di luar negeri, overlimit tapi KK membiarkan eh kena juga dendanya.
Terakhir...
5) Kartu saya sempet kena cybercrime USD 500 walau akhirnya setelah diurus berbulan-bulan dananya kembali... Kapok deh pakai Kartu Kredit!
Hari ini pertama kali ke bandara soetta terminal 2 semenjak tidak punya Kartu Kredit.
Biasanya nongkrong manis dengan segelas besar kopi mochacino & roti salami di S******* GRATIS pakai KK-nya A**... Sekarang lewat depan S******* langsung buang muka & buang body. Inget pesen ustadz kalo S******** mendonasikan dananya ke perang israel...
Jalan dengan perut agak lapar, mencoba masuk ke premier lounge langganan yg di pojok biasanya hidangannya enak-enak... Ealaahh ga boleh masuk karena bukan penumpang business/first class & kini daku fakir Kartu Kredit bowww.... Lemes!!
Baru nyadar selama ini sebagai pengutang kelas kakap merasa jadi warga negara kelas atas dg Kartu Kredit platinum itu karena boleh duduk sejajar dengan penumpang bizclass... Qiqiqqiqi...
Kalo inget ke-norak-an zaman dulu yaaaa jadi tengsin to the max deh...
biar KERE yg penting KEREN 😃😃😃
berakhir di B******* yg udah ada stamp halal MUI deh!
‪#‎PengutangGaya‬
‪#‎PengutangPrestige‬
‪#‎MaksaNgutangBiarDisangkaElite‬
😃😃😃😃🏃🏃🏃
-Lita Mucharom

"Ternyata sama bu Lita... sudah sebulan ini saya nunggu di waiting room bandara bawa aqua dan roti sendiri...👍😄
Dan minggu lalu, pertama kali check in hotel tanpa KK, di Trans Hotel Bandung...diminta gesek KK untuk jaminan, saya kasih debit card BSM, ditolak... karena bakal langsung terdebit...😊
saya bilang, saya gak punya KK, receptionist seperti bingung gak percaya... akhirnya saya bukain dompet saya... isinya GFF, SIM dan KTP...😄
saya bilang, apa perlu saya taruh uang cash, atau minibarnya diberesin aja? dia pun gak enak sepertinya...
Jadi lah saya check in tanpa jaminan apa-apa...👍😄
prosesi gunting Kartu Kredit, bersama Tatia, anak gadisku...17 Nov 2015... Alhamdulillah, sudah mulai terbiasa hidup tanpa Kartu Kredit... sekaligus ngajarin anak-anak hidup bebas riba..."
-Hesti Nugrahani

"Mendapatkan uang dan harta tidak harus dan tidak wajib dengan hutang bank dan riba.. dengan semakin berkorban saling membantu dan jihad di jalan Allah justru harta uang keberkahan dan kemudahan berlimpah.. saya mulai mengenal bank tahun 2003 mulai mengenal riba dan hutang.. hampir 6 perusahaan saya bangun baik dalam dan luar negeri semua di telan bumi setelah menanjak.. ternyata penyebabnya mudah yaitu "Riba"..
-Imam, Lombok

"KEGALAUAN AKTIVIS RIBA.
Dua hari yang lalu saya diizinkan Allah memberikan materi riba, di Hotel Park Bandung, yg dihadiri oleh para pengusaha Muslim dari berbagai kota.
Alhamdulillah banyak diantara peserta yg akhirnya sadar bahwa aktivitas yg mereka lakukan mengundang murka Allah SWT, dan menyatakan tobat akan meninggalkan riba.

Setelah saya minta bukti dari komitmen mereka utk meninggalkan riba, 20 orang maju ke panggung dan menggunting kartu kreditnya sambil bertakbir.

Ternyata ada seorang peserta, bukan hanya memotong kartu kreditnya tapi juga kartu atm nya 😀. Alasannya karena galaunya udah level tinggi shg sdh gak bisa membedakan Kartu Kredit dan ATM.

Masih terngiang ucapan "jendral"nya penggiat Riba yg udah tobat, "RIBA itu adalah Rusak Iman Bisnis Ancur".

Benarlah firman Allah SWT :
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبا لا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), “Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,” padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. [TQS Al Baqarah (2): 275].

Nasehat subuh oleh Ustadz Arifin Ilham:
"Rahmat Allah yg terbesar adalah ketika kita pernah bermaksiat dan masih diberi kesempatan bertaubat oleh Allah"
-Coach Erick Sitepu, Pekanbaru

Hehehehe... Luarrr biasa ya obrolan mereka, kalo saya copy paste semua bakal puanjaaaaang jadinya!
Habis membaca obrolan itu, seperti biasa saya cukup mengeluarkan autotext andalan di HP saya... yaitu: Josss Gwandoss!!

Salam,
@Saptuari

Related

Riba 4554684505563124590

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item