TADABUR ) FAHAMILAH SEGALA UJIAN DIDUNIA MENGHAPUS PENDERITAAN ORANG BERIMAN DIAKHIRAT
https://bariqunnury.blogspot.com/2015/12/tadabur-fahamilah-segala-ujian-didunia.html
Dari Nu'man Bin Basyir ra: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya seringan-ringan siksaan siksaan penghuni Neraka pada hari Qiamat ialah seseorang yang diletakkan di bawah dua telapak kakinya dua bara api neraka sehingga mendidih otak yang ada di kepalanya. (dari sebab panasnya kedua bara api neraka tersebut) Dia mengira bahwa tidak ada orang lain yang lebih dashyat siksaan daripadanya, padahal dialah orang yang paling ringan siksaannya”. (Hadist Riwayat Bukhari & Muslim)
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Satu diturunkannya kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tetumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah menahan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya yang taat pada hari kiamat.” (Muttafaq ‘alaih; dalam Shahih Bukhari no. 6104 dan Shahih Muslim no. 2725; lafal hadits ini dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)
Rasulullah SAW bersabda: “Pada hari kiamat nanti akan didatangkan penduduk neraka yang ketika di dunia adalah orang yg paling merasakan kesenangan. Kemudian dia dicelupkan di dalam neraka sekali lalu dia ditanya : Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan sebelum ini? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan sebelum ini? Maka dia berkata : Tidak, demi Allah ya Rabb!. Dan didatangkan pula seorang penduduk surga yang ketika di dunia adalah orang yg paling merasakan kesusahan. Kemudian dia dicelupkan ke dalam surga sekali. Lalu dia ditanya : Wahai anak Adam, apakah kamu pernah merasakan kesusahan sebelum ini? Maka dia berkata, Tidak, demi Allah ya Rabb! Aku belum pernah merasakan kesusahan sama sekali dan aku tidak pernah melihat kesulitan sama sekali.”(HR.Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: “Ujian selalu bersama orang beriman lelaki dan perempuan, baik pada diri, anak dan hartanya, sampai dia bertemu Allah dalam keadaan tidak mempunyai satu kesalahan pun.” (Sahih. Riwayat Al-Tirmidzi)
Rasulullah SAW bersabda, “Manusia pada hari Kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia kerana melihat betapa besarnya pahala orang yang tertimpa musibah di dunia.” (Sahih. Riwayat Baihaqi)
Mush’ab ibnu Sa’d pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW seperti berikut: “Ya Rasulullah, manusia mana yang paling berat menanggungkan bala’ (ujian iman)?”. Jawab Nabi: “Para Nabi, kemudian yang seumpamanya. Kalau seseorang ringan (lemah) dalam din (agama)nya, maka ia diberikan cobaan sesuai dengan kadar din-nya. Dan kalau agama seseorang kuat, maka kadar ujian iman yang Allah berlakukan terhadap dirinya berat. Senantiasa seorang hamba menerima bala’, sehingga dosanya hapus…” (H.R. al-Bukhari)
Rasulullah SAW bersabda: “Musibah berupa apa saja yang menimpa orang Muslim akan menyebabkan Alah menghapuskan dosanya, walaupun (musibah itu) hanya berupa duri yang menusuknya.” (Shahih al-Bukhari).
----------------------------------------------------
Allah SWT Berfirman, “Apakah kalian mengira akan (dapat) masuk surga sedang belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan serta digoncang (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Q.S. al-Baqoroh : 214).
“Apakah manusia itu mengira, bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah mengetahui orang-orang yang benar dan pendusta.”(Q.S. al-Ankabut : 2-3)
--------------------------------------------------------------
Jangan Berburuk Sangka Terhadap Allah
Sikap manusia terhadap ujian iman tentu bisa bermacam-macam. Ada yang sabar sambil terus menerus berupaya dan berdoa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dan solusi, tetapi ada juga yang tak sabar sambil berburuk sangka kepada Allah SWT, marah-marah dan menyalahkan-Nya. Kalau kita menemukan orang yang tidak sabar dalam menghadapai ujian iman, sikap yang islami bukan mencela atau mengejeknya, tetapi mendoakannya semoga Allah SWT menunjuki hatinya agar ia sabar menghadapi ujian iman dari Allah itu, sekaligus kita berdoa kepada Allah SWT semoga kita juga demikian. Sebab marah dan menyalahkan Allah yang menurunkan ujian iman itu termasuk perbuatan dosa, sebagaiman firman-Nya berikut:
“Katakanlah: “Rabb-ku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang Nampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. al-A’raf [7]: 33)
Jangan ada seorang pun yang meninggal dunia kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah swt. dan takut kepada-Nya.
Dalam hal ini, Imam Muslim telah meriwayatkan dari Jabir ra, dia berkata, Saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda tiga hari sebelum wafatnya, “Jangan ada seorang pun darimu sekalian yang mati melainkan ia berbaik sangka kepada Allah.” (HR Muslim [2877])
Berbaik sangka yaitu dengan terus ridho dan ikhlas menerima segala taqdir serta ketentuan-Nya, tidak berhenti untuk terus beramal shaleh, menjauhi larangan-Nya selama hidup didunia demi keridhoan-Nya.
( Informasi )
Tema Kajian Islam : Anak, Aset Berharga Orang Tua
Ahad, 13 Desember 2015, Pukul 15.00 – 17.00 WIB
Pesantren Darush Sholihin Panggang Gunungkidul
CP Panggang: 0877‑3825‑5559 (Mas Jarot)
CP Jogokariyan: 0857‑2955‑5000 (Pak Eko)
Penyelenggara
Yayasan Pendidikan Islam Al-Atasri Yogyakarta
Pesantren Darush Sholihin Gunung Kidul
Pesantren Al-Itisham Wonosari
Forum Kajian Islam Bantul
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Satu diturunkannya kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tetumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah menahan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya yang taat pada hari kiamat.” (Muttafaq ‘alaih; dalam Shahih Bukhari no. 6104 dan Shahih Muslim no. 2725; lafal hadits ini dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)
Rasulullah SAW bersabda: “Pada hari kiamat nanti akan didatangkan penduduk neraka yang ketika di dunia adalah orang yg paling merasakan kesenangan. Kemudian dia dicelupkan di dalam neraka sekali lalu dia ditanya : Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan sebelum ini? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan sebelum ini? Maka dia berkata : Tidak, demi Allah ya Rabb!. Dan didatangkan pula seorang penduduk surga yang ketika di dunia adalah orang yg paling merasakan kesusahan. Kemudian dia dicelupkan ke dalam surga sekali. Lalu dia ditanya : Wahai anak Adam, apakah kamu pernah merasakan kesusahan sebelum ini? Maka dia berkata, Tidak, demi Allah ya Rabb! Aku belum pernah merasakan kesusahan sama sekali dan aku tidak pernah melihat kesulitan sama sekali.”(HR.Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: “Ujian selalu bersama orang beriman lelaki dan perempuan, baik pada diri, anak dan hartanya, sampai dia bertemu Allah dalam keadaan tidak mempunyai satu kesalahan pun.” (Sahih. Riwayat Al-Tirmidzi)
Rasulullah SAW bersabda, “Manusia pada hari Kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia kerana melihat betapa besarnya pahala orang yang tertimpa musibah di dunia.” (Sahih. Riwayat Baihaqi)
Mush’ab ibnu Sa’d pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW seperti berikut: “Ya Rasulullah, manusia mana yang paling berat menanggungkan bala’ (ujian iman)?”. Jawab Nabi: “Para Nabi, kemudian yang seumpamanya. Kalau seseorang ringan (lemah) dalam din (agama)nya, maka ia diberikan cobaan sesuai dengan kadar din-nya. Dan kalau agama seseorang kuat, maka kadar ujian iman yang Allah berlakukan terhadap dirinya berat. Senantiasa seorang hamba menerima bala’, sehingga dosanya hapus…” (H.R. al-Bukhari)
Rasulullah SAW bersabda: “Musibah berupa apa saja yang menimpa orang Muslim akan menyebabkan Alah menghapuskan dosanya, walaupun (musibah itu) hanya berupa duri yang menusuknya.” (Shahih al-Bukhari).
----------------------------------------------------
Allah SWT Berfirman, “Apakah kalian mengira akan (dapat) masuk surga sedang belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan serta digoncang (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Q.S. al-Baqoroh : 214).
“Apakah manusia itu mengira, bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah mengetahui orang-orang yang benar dan pendusta.”(Q.S. al-Ankabut : 2-3)
--------------------------------------------------------------
Jangan Berburuk Sangka Terhadap Allah
Sikap manusia terhadap ujian iman tentu bisa bermacam-macam. Ada yang sabar sambil terus menerus berupaya dan berdoa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dan solusi, tetapi ada juga yang tak sabar sambil berburuk sangka kepada Allah SWT, marah-marah dan menyalahkan-Nya. Kalau kita menemukan orang yang tidak sabar dalam menghadapai ujian iman, sikap yang islami bukan mencela atau mengejeknya, tetapi mendoakannya semoga Allah SWT menunjuki hatinya agar ia sabar menghadapi ujian iman dari Allah itu, sekaligus kita berdoa kepada Allah SWT semoga kita juga demikian. Sebab marah dan menyalahkan Allah yang menurunkan ujian iman itu termasuk perbuatan dosa, sebagaiman firman-Nya berikut:
“Katakanlah: “Rabb-ku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang Nampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. al-A’raf [7]: 33)
Jangan ada seorang pun yang meninggal dunia kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah swt. dan takut kepada-Nya.
Dalam hal ini, Imam Muslim telah meriwayatkan dari Jabir ra, dia berkata, Saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda tiga hari sebelum wafatnya, “Jangan ada seorang pun darimu sekalian yang mati melainkan ia berbaik sangka kepada Allah.” (HR Muslim [2877])
Berbaik sangka yaitu dengan terus ridho dan ikhlas menerima segala taqdir serta ketentuan-Nya, tidak berhenti untuk terus beramal shaleh, menjauhi larangan-Nya selama hidup didunia demi keridhoan-Nya.
( Informasi )
Tema Kajian Islam : Anak, Aset Berharga Orang Tua
Ahad, 13 Desember 2015, Pukul 15.00 – 17.00 WIB
Pesantren Darush Sholihin Panggang Gunungkidul
CP Panggang: 0877‑3825‑5559 (Mas Jarot)
CP Jogokariyan: 0857‑2955‑5000 (Pak Eko)
Penyelenggara
Yayasan Pendidikan Islam Al-Atasri Yogyakarta
Pesantren Darush Sholihin Gunung Kidul
Pesantren Al-Itisham Wonosari
Forum Kajian Islam Bantul
dari fb Yusuf Mansur Network
Posting Komentar