Peringatan Allah dan RasulNya bagi para pemimpin penipu dan zalim terhadap rakyatnya ..

إنما السبيل على الذين يظلمون الناس ويبغون فى الأرض بغير الحق أولئك لهم عذاب أليم ( الشورى : ٤٢)

Sesungguhnya dosa itu atas orang orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas dimuka bumi tanpa alasan yang benar, mereka akan mendapat azab yang pedih


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

من غشّنا فليس منا ( رواه أحمد و مسلم وابن ماجه والترمذي وأبو داود عن أبي هريرة)

Siapa yang menipu kita maka Ia bukan golongan kita

أيما راع غشّ رعيّته فهو فى النار ( رواه مسلم و أحمد)

Siapa saja yang menjadi pemimpin yang menipu rakyatnya maka tempatnya adalah di neraka

من استرعاه الله رعيّة ثم لم يحطها بنصحه إلا حرّم الله عليه الجنة ( رواه البخاري)

Siapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya kemudian dia tidak mencurahkan kesetiaannya niscaya Allah mengharamkan surga baginya

من ولاّه الله عزّوجل شيئا من أمر المسلمين فاحتجب دون حاجتهم و خلّتهم وفقرهم احتجب الله دون حاجته و خلّته و فقره ( رواه أبو داود والترمذي وأحمد والحاكم والبيهقي)

Siapa yang dikuasakan oleh Allah untuk mengurus sesuatu dari urusan kaum muslimin lalu dia tidak mau tahu tentang kebutuhan, kemiskinan dan kefakiran mereka maka Allahpun tidak mau tahu tentang kebutuhan, kemiskinan dan kefakirannya

Diantara doa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah :

اللهم من ولي من أمر أمتي شيئا فرفق بهم فارفق به ومن شقّ عليهم فاشفق عليه
(رواه مسلم وأحمد )

Ya Allah siapa yang mengurus urusan umatku ini lalu Ia mengasihi mereka maka kasihilah dia dan siapa yang menyusahkan mereka maka susahkanlah dia

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda ( yg artinya ) :

" tiga golongan yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat " lalu beliau menyebut salah satunya yaitu " penguasa yang tukang berdusta" (HR Muslim dan Ahmad)

Berbuat zalim dan menipu rakyat termasuk dosa besar dan termasuk salah satu dari al-kabair sebagaimana dijelaskan oleh Imam
Adz-Dzahabiy rahimahullah

~ al kabair imam adz dzahabiy rahimahullah ~

• Sabtu Cidahu yang sejuk di guyur hujan

Oleh Ustadz Ibnu Hasan Aththobari