Anak Cucu, Amanah Bagimu!


By: Nandang Burhanudin
****

(1)
Alkisah. Ada satu keluarga yang giat berikhtiar menambah anak.


(2)
Siang malam yang dihembuskan adalah: tambah anak. Sebab ia asset berharga.

(3)
Anak yang digadang-gadang pelanjut estafeta perjuangan. Ruh baru. Sekaligus peningkat omset.

(4)
Tapi kedua orangtua selalu lupa. Anak-anak yang telah ada, tak tersentuh kasih sayang.

(5)
Anak-anak diperlakukan kasar. Mirip prajurit pangkat rendah. Jika salah. Dihukum dan dicoreng muka di hadapan umum.

(6)
Kedua orangtua juga memperlakukan anaknya bak robot. Tak terbuka celah sekedar bertanya.

(7)
Perintah keduanya adalah komando mandatori. Wajib ditaati. Tak peduli apakah anak-anak itu mengerti atau tidak.

(8)
Terkadang. Anak-anak yang ada dilibatkan dalam konflik suami istri. Efek negatif menyebar dan mengakar. Terhujam dala diri anak-anak.

(9)
Jika si ayah kurang nafkah. Si istri curhat. Jika si istri kurang khidmah. Si ayah baper. Anak-anak terkena imbas.

(10)
Akhirnya. Anak-anak terpecah. Friksi terjadi. Saling curiga. Saling salah menyalahkan. Saling menegasikan.

(11)
Padahal nasihat lisan dan tulisan, selalu disebar dan ditebar penuh wejangan nasihat bermakna.

(12)
Dampaknya dahsyat. Anak-anak tidak memiliki kepercayaan diri. Tidak pula merasakan penghargaan. Minim prestasi dan tak bisa mengeksplorasi potensi diri.

(13)
Keluarga tersebut makin gagal fokus. Saat sang suami digadang-gadang berpoligami. Terancam talak tiga.

(14)
Jalan damai. Mediasi. Syuuroo. Sudah tidak lagi jadi pilihan. Gugat menggugat di pengadilan dimulai.

(15)
Anak-anak berteriak. Menangis. Kering air mata dan tak lagi bisa bersuara. Pro kontra terjadi. Ghill. Ghibah. Hiqd mengemuka.

(16)
Hingga di Ramadhsn 1437. Si ayah menempuh jalan hidup Bang Thoyyib. Entah Lebaran ini pulang bersilaturahmi atau tidak.

(17)
Anak-anak menanti dalam ketidakpastian. Apakah Lebaran kali ini ada pelukan mesra dan spirit baru, bukan sekedar baju baru.

(18)
Anak-anak berharap. Proses talak 3 dihentikan. Selesaikan urusan rumah tangga di dalam kamar saja.

(19)
Berpelukan mesra. Membisikkan lirih penuh mesra. Kemudian bersama menambah anak kembali. Semoga!

Related

Nandang Burhanudin 4397314174572906065

Posting Komentar

RecentArsip

Recent

  • Untuk Banser: Ada Puluhan Juta Orang Siap Disebut Mayat
  • By Asyari Usman Ketika Hizbut Tahir Indonesia (HTI) dibubarkan tahun lalu ... read more
  • UJIAN Kejama'ahan @salimafillah . Dalam ujian kejama'ahan Bani Israil; ada yang ... read more
  • RASANYA PERBINCANGAN kita tentang syuro tidak akan lengkap tanpa membahas ... read more
  • Menepi bukan Pergi
  • MENEPI, BUKAN PERGI Oleh ustad Satria Hadilubis Kekecewaan Abu Dzhar Al ... read more
  • Muka Dua
  • BAHAYA ORANG BERMUKA DUA Nabi SAW mengecam orang yang bermuka dua sebagai orang ... read more
  • Ganjik Genap Jakarta
  • *Ganjil Genap DKI JKT* Berdasarkan Pergub DKI Jkt no. 106/2018 ditetapkan: 1.) ... read more
  • Pakai sendal di kuburan
  • BENARKAH DIHARAMKAN MEMAKAI SENDAL DI KUBURAN ?? Oleh : Abdullah Al ... read more
  • Ambisi Pribadi
  • *MEWASPADAI AMBISI PRIBADI* Dalam sejarah pergerakan Islam, di samping ... read more
  • KONSEP NALAR & LOGIKA KEKUASAAN ARAH BARU INDONESIA. **** Kita tidak bisa ... read more
  • Sari Wangi
  • *PELAJARAN SANGAT BERHARGA DARI BANGKRUTNYA SARI WANGI* Oleh : Jamil Azzaini ... read more
    Recent Posts Widget

    Arsip

    Entri yang Diunggulkan

    Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

    Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

    Hot in week

    Tayangan Laman

    900015
    item