Keteguhan Imam Ahmad bin Hambal



Inilah babak yang paling mengerikan dari semua babak al-mihnah dalam kehidupan imam yang mulia ahmad ibn hanbal rahimahullah. Babak ini memperlihatkan keteguhan imam ahmad sebagai satu-satunya ulama yang bertahan diarena perjuangan keyakinan setelah kawannya imam muhammad ibn nuh wafat dibalik pengapnya penjara karena siksaan.

Al-mu'tashim mewariskan kebijakan zalim kakaknya khalifah al-makmun bahkan memperparahnya. Setelah menjadi khalifah, yang pertama dilakukan adalah memindahkan imam ahmad ke baghdad dan menjebloskannya di penjara yang pengap dan sempit dan merantai kedua tangan dan kaki beliau sampai-sampai imam ahmad menderita penyakit yang parah pada bulan ramadhan.

Diadalam penjara satu persatu tokoh yang mendukung pandangan bahwa al-qur'an adalah makhluk mendebat imam ahmad sambil menambah rantai pengikatnya. Beberapa hari kemudian dilakukan juga debat terbuka yang dihadiri oleh khalifah al-mu'tashim. Sang imam yang mulia ini berada di majlis al-mu'tashim yang dihadiri oleh seluruh tokoh mu'tazilah, para mentri, panglima, gubernur, algojo dan tukang pukul.

Imam ahmad mampu mengalahkan mereka semua di arena debat dengan berlandaskan al-qur'an, assunnah dan aneka riwayat. Imam ahmad berkata kepada mereka: " berikan aku satu dalil dari kitab Allah dan sunnah RasulNya".

Kepala polisi abdurrahman ibn ishaq membela imam ahmad seraya berkata: " ya amiral mu'minin, aku mengenalnya sejak 30 tahun lalu, beliau memang seorang alim dan ahli fiqh".
Sebaliknya ada ulama yang bernama ahmad ibn abi du'ad bertindak kejam kepada imam ahmad, ia memprovokasi khalifah agar menghukum mati imam ahmad dengan tuduhan sebagai tokoh aliran sesat, kafir dan pelaku bid'ah.

Debat terbuka itu berlangsung selama 3 hari di bulan ramadhan, imam ahmad sangat teguh tidak tergoyahkan sebaliknya seluruh syubhat lawan-lawannya satu persatu bertumbangan. Menginjak hari ke empat al-mu'tashim dibuat jenuh oleh perdebatan yang panjang.

Ahmad ibn abi du'ad menghasut khalifah agar menghukum imam ahmad dengan cara mencambuknya. Maka imam ahmad-pun diikat di dua bilah kayu, baju beliau dilucuti namun beliau tetap teguh, sebenarnya al-mu'tashim merasa kagum dengan ketetapan hati dan keteguhan imam ahmad.

Saat itu ahmad ibn abi du'ad berkata seraya memprovokasi khalifah: " ya amiral mu'minin, jika tuan membiarkan dia begitu saja, dia akan disebut-sebut telah mengalahkan dua khalifah sekaligus".
Mendengar ocehan orang berengsek itu, al-mu'tashim mengkelap lalu menyuruh para tukang pukulnya untuk mencambuk imam ahmad secara bergantian. Setelah 17 kali cambukan al-mu'tashim berdiri dan bertanya kepada imam ahmad: " hai ahmad, apakah engkau akan membunuh dirimu? Demi Allah aku kasihan padamu".

Tiba-tiba ujaif, salah seorang panglima tentara pasukan al-mu'tashim menodong imam ahmad dengan pedangnya sambil berkata: " apakah engkau mampu mengalahkan kita semua?".
Orang yang lain berkata: " ya amiral mu' minin, darahnya menjadi tanggunganku, bunuh saja dia".
Mereka berkata kepada khalifah: " ya amiral mu'minin engkau bagai kambing congek didepan si ahmad ini".
Khalifah berkata: " celaka engkau hai ahmad, bucaralah jangan hanya diam!".
" berikan aku dalil dari kitab Allah dan sunnah Rasulullah sehingga aku berpendapat dengannya". Jawab imam ahmad dengan penuh keteguhan.

Khalifah bertambah marah dan memerintahkan agar pencambukan dilanjutkan seraya berkata: " berikan aku jawaban yang memberiku sedikit alasan untuk membebaskanmu".
Meski demikian imam ahmad tetap tsabat diatas kebenaran. Para algojo kembali mencabukinya sehingga beliau kehilangan kesadaran akibat dahsyatnya siksaan sampai -sampai punggung beliau terkoyak-koyak oleh kekejaman mereka.

Itulah hari-hari yang dilalui oleh imam yang mulia ini, setelah melihat keteguhan yang luar biasa yang tidak mampu ditandingi oleh gunung sekalipun, khalifah kemudian memerintahkan agar imam ahmad dibebaskan setelah melakukan hal yang aneh, mengumpulkan keluarga imam ahmad, tetangga-tetangga beliau dan memaksa mereka untuk bersaksi bahwa imam ahmad dalam kondisi sehat wal afiat. Dan yang paling ditakuti oleh khalifah adalah umat melakukan revolusi menumbangkan kekuasaannya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap imam ahmad. Walaupun al-mu'tasim memiliki kekuasaan besar, kekuatan dan otoritas tapi ia tidak mampu mengalahkan kekuatan kebenaran, keteguhan dan keberanian yang Allah anugrahkan kepada imam ahmad, hambaNya yang shalih ini.

Imam ahmad ibn hanbal rahimahullah dibebaskan dan pulang ke rumahnya setelah mendekam di penjara dan mengalami penyiksaan hebat selama 27 bulan direntang tahun 218-221 H.


Oleh Ustadz Ibnu Hasan Aththobari, 

Related

Ibnu Hasan Aththobari 5093251041895534927

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item