Belajar Ghazwul Fikri dari Zaman Kesultanan Mataram
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/06/belajar-ghazwul-fikri-dari-zaman.html
Pada Masa Pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) Kesultanan Mataram melakukan upaya perang suci membebaskan Batavia dari VOC, VOC sadar bhw sebagai sebuah Perusahaan dagang walaupun punya tentara tapi bukan utk keperluan perang besar dan jangka panjang, apalagi menghadapi Kerajaan besar seperti Mataram, belum lagi dengan adanya konflik ideologi antara Protestan VOC dengan Katolik Portugis dan Spanyol yg saling berebut kekuasaan. Maka VOC menggunakan anak dari Sultan agung yaitu Amangkurat 1 utk melawan Ayahnya sendiri, Amangkurat I membunuh sekitar 6000 Ulama dan melemahkan serangan Kesultanan Mataram ke Batavia..
Sebenarnya Kesultanan Gowa di Makassar yg dipimpin oleh I Mallombasang daeng Mattawang bergelar Sultan Hasanuddin mendukung serangan Mataram ke Batavia dan juga pemberontakan Trunojoyo trhdp Amangkurat 1, hanya saja Kesultanan Gowa di Makassar pun tidak bisa total membantu Sultan Agung karena mereka sendiri harus menghadapi Proxy VOC di Makassar yaitu Pasukan Arung Palakka dari Bone, Cornelis Spelman sadar bhw dia dan VOCnya yg hny berkekuatan 600 tentara tak akan mampu menghadapi Sultan Hasanuddin dan Pasukannya.. Akhirnya dibujuklah Arung Palakka utk menggunakan pasukannya melawan pasukan Kesultanan Gowa Tallo..
Gagalnya serangan Kesultanan Mataram ke Batavia menginspirasi Sultan Ageng Tirtayasa di Banten utk menyerang VOC di Batavia, tapi serangan itu harus gagal justru oleh Anaknya sendiri Sultan Haji yg berhasil dibujuk oleh VOC utk melawan bangsa bahkan ayahnya sendiri, Akhirnya Perang tersebut dimenangkan oleh VOC dan Sultan Ageng Tirtayasa beserta pasukannya dibantu Syekh Yusuf Al Makassari harus menanggung kekalahan..
Apa Hikmah dari Kisah diatas ? Bahwa ternyata Kita bukan tidak bisa mengalahkan musuh2 kita diluar kita (Islam), hanya masalahnya bhw ternyata tantangan yg lebih berat adl menghadapi musuh dari kalangan sendiri yg mereka sadar atau tidak sudah menjadi proxy orang2 Kafir..
Dan hal inipun berlangsung sampai saat ini, di era Ghazwul Fikri, perang pemikiran yg makin panas..justru yg kita hadapi didepan kita adl Mereka yg "berbaju" sama dgn Kita, Orang2 yg mengaku beragama Islam.. Sementara orang2 Kafir tinggal menunggu hasil sambil duduk manis menonton dipinggir Gelanggang... Kita pun sudah bertalu Talu berteriak nyaring bhw "Kalian diperalat ! Kalian hny dijadikan Boneka !" tapi makin parau suara makin bebal juga pikiran mereka....
Lihatlah permasalahan Cagub Non Muslim di DKI, yang bikin miris adl Kaum Muslimin yg jadi bamper terdepan membela si Kafir itu, Lihatlah persoalan perda syariat.. Yg kita hadapi justru Mereka yg KTPnya tertulis Agama Islam.. Dan masih banyak persoalan2 lain yg memaksa kita utk berhadap hadapan dengan Saudara sendiri akibat kelicikan orang2 Kafir dan kebodohan kaum Muslimin..
"Robbana Laa Tuakhidzna BI maa Fa'alaa sufahaa' u Minna"
Wahai Robb Kami, jangan kau Adzab kami karena perbuatan orang2 bodoh diantara kami...
Atau barangkali nanti tuan mereka mengkhianati mereka baru mereka sadar kalo mereka sebenarnya dimanfaatkan, sama ketika Kaum adat yg sadar bhw ternyata Kompeni hny memanfaatkan mereka..akhirnya mereka bergabung dgn para santri yg dulunya mereka perangi dan mengobarkan Perang Paderi... Wallahi Musta'an..
#Rujukan : Api Sejarah, Prof Ahmad Mansyur suryanegara
Posting Komentar