AHOK PASTI BISA DIKALAHKAN: BABAD JIHAD BETAWI

Oleh: Alfian Tanjung

Kekuatan Cina seolah tanpa tanding dan tidak bisa dikalahkan, pemikiran dan perasaan seperti itu merupakan kesalahan fatal dan kesalahan besar, karena hal itu hanya MITOS.

Jakarta di proklamasikan 489 tahun yang lalu, yakni 22 Juni 1527 oleh Pangeran Jayakarta dengan konsep Fathan Mubina.
Belanda tidak bisa seenaknya untuk menjajah tanah betawi, dibantu oleh Cina dengan Poh An tui, pasukan Cina Pembantai Pribumi, yang sisa-sisa mereka ada dipinggiran Tangerang, Cina Benteng.

Memasuki reformasi, kaum Cina merasakan betul reaksi dari kaum pribumi yang mana hal ini menjadi titik balik tekad kaum cina untuk menjarah Indonesia melalu jalur bisnis (sejak zaman penjahahan) dan jalur politik sejak kebangkiran PKI tahun 1998. Cina semakin kurang ajar dan kasar bahkan menghina kepada kaum pribumi disemua sektor kehidupan di Nusantara. Penyebab utamanya adalah mental kaum cina yang bersifat bunglon dan selalu berpihak pada penguasa.

Zaman orde baru golongan cina dimanja, dizaman reformasi mereka merajalela. Selama dua dekade era reformasi (orde lama jilid II), kaum Cina semakin ganas, pertemuan Cina peranakan dan cina daratan, ditopang oleh pemerintahan boneka yang BINGUNG mengikuti paman zionis Sam AS atau Kakak Mao PKI, sementara itu secara internal pengelola negara menjadi satu komposisi yang sangat false.

Ahok, bergerak tanpa kontrol, Kasus Sumber waras, membuat kita jadi tidak waras, PTUN membatalkan total Reklamasi, si Ahok terus berulah, pembangunan reklamasi jalan terus, sikap yang terus menerus melukai Islam dan umat Islam akan semakin ganas kalau orang ini kembali menjadi Gubernur jakarta.

Ditanggal 15 Februari 2017 adalah Pilkada serentak tahap kedua secara nasional, DKI Jakarta juga termasuk didalamnya. Masyarakat Jakarta mempunyai kewajiban untuk memenangkan pasangan calon BUKAN Ahok, untuk kebaikan dan kedamaian dalam rahmat Allah swt.

Mengalahkan Ahok merupakan hal yang sangat sederhana, dengan izin Allah swt, untuk itu kepada seluruh elemen pergerakan yang mengarah pada upaya memenangkan aspirasi Islam dan umat Islam, perlu mengintensifkan pembahasan sampai keputusan untuk menetapkan pasangan Calon Pilihan Mayarakat dan umat Jakarta, Pastinya BUKAN Ahok !!!