KATANYA, KONFLIK SURIAH KARENA KONSPIRASI TURKI, QATAR, SAUDI. Ha ha hai... :D
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/06/katanya-konflik-suriah-karena.html
Ada orang tertentu mengklaim. Katanya, Perang Suriah itu akibat
konspirasi Turki, Qatar, Saudi. Klaim itu diberi judul "fakta yang tidak
berani dimuat media takfiri".
.
DASAR argumen para penuduh begini: Qatar, Turki, Saudi dapat order suplai gas ke Eropa. Mereka akan suplai lewat pipa yang melintasi Suriah. Mereka ajukan proposal ke Bashar Assad, tapi ditolak. Nah, akibat penolakan itu, ketiga negara mendukung para pejuang untuk menggempur Assadis.
.
SINGKAT kata, menurut mereka konflik Suriah terjadi karena DENDAM BISNIS Turki, Qatar, Saudi.
.
Coba kita bahas...
[1]. Konflik Suriah itu tak lepas dari RENTETAN ARAB SPRINGS. Awalnya dari Tunis, lalu Mesir, lalu Yaman, lalu Suriah. Nah, ini kan rata-rata terjadi di negara dengan pemimpin DIKTATOR.
.
[2]. Saudi dan Qatar itu sudah kenyang pengalaman BISNIS MINYAK. Sangat pengalaman. Jadi biasalah hadapi penolakan-penolakan proposal.
.
[3]. Adakah satu contoh, bahwa Saudi Qatar mengobarkan perang gara-gara bisnis minyak terhambat? Ada gak contoh kasus begitu di masa-masa sebelum?
.
[4]. Bisnis adalah bisnis. Perang adalah perang. Bisnis untuk cari untung. Perang untuk membakar untung. Tidak mungkin negara seperti Turki, Qatar, Saudi rela memilih perang, demi bisnis minyak.
.
[5]. Jika diharuskan memilih, antara dapat proyek miliaran dolar di Eropa atau melihat negara sahabat (Suriah) hancur lebur. Pastilah Turki, Saudi, Qatar lebih memilih tidak kehilangan sahabat.
.
[6]. Saudi dan Qatar termasuk negara kaya/makmur. Mungkinkah demi gemerincing uang, mereka rela menghancurkan Suriah? Buat apa, toh mereka sudah makmur?
.
[7]. Mungkin saja Qatar, Turki, Saudi akan kehilangan potensi keuntungan dari bisnis gas. Tapi mereka terkenal dengan ekonomi mandiri. Maksudnya, tanpa itu pun mereka sudah eksis dalam perekonomian.
.
[8]. Dan fakta yang SANGAT KUAT adalah: perubahan arah kebijakan politik di Saudi. Beda antara era Raja kemarin dengan Raja Salman (hafizhahullah). Era kemarin mendukung As Sissi yang menyerang IM di Mesir. Saat yang sama, Turki dan Qatar berdiri tegak membela IM. Nah, ini fakta kuat. Jika benar Turki, Qatar, Saudi punya proposal membuat pipa gas melewati Suriah, seharusnya itu sudah agenda sejak lama. Padahal arah kebijakan ketiga negara membaik (terkait posisi IM) dalam tahun-tahun terakhir.
.
[9]. Ditinjau dari segi apapun, perang Suriah amat sangat merugikan Turki, Qatar, Saudi. Bahkan merugikan negara-negara dunia secara umum. Tidak mungkin Saudi, Turki, Qatar mengharapkan semua kerugian itu.
.
[10]. Perang Suriah masih satu paket dengan strategi PAN SYIAHISASI kawasan Arab. Selain di Suriah, Syiah Iran juga membuat onar di Yaman, Bahrain, Saudi Timur, Libanon; termasuk bikin pemanasan di Indonesia.
.
INTINYA... Potensi perlawanan rakyat Suriah, sudah ada sejak lama. Ia tumbuh di tengah masyarakat di sana. Pemicunya, sikap diktator rezim Assad.
.
Kalau mereka perang gara-gara proposal bisnis minyak Turki, Qatar, Saudi...betapa bodohnya bangsa Suriah ya. Hanya gara-gara bisnis minyak, negara mereka hancur lebur. Kok mau-maunya mereka begitu?
.
KAMI tidak meyakini teori "pipa gas" itu, sebab kami percaya orang Suriah pintar-pintar. Steve Jobs masih peranakan Suriah kan...:D
.
Demikian, semoga bermanfaat. Amin ya Rabb.
.
#semangatsemangat
#ramadhan_bulan_kebangkitan
.
DASAR argumen para penuduh begini: Qatar, Turki, Saudi dapat order suplai gas ke Eropa. Mereka akan suplai lewat pipa yang melintasi Suriah. Mereka ajukan proposal ke Bashar Assad, tapi ditolak. Nah, akibat penolakan itu, ketiga negara mendukung para pejuang untuk menggempur Assadis.
.
SINGKAT kata, menurut mereka konflik Suriah terjadi karena DENDAM BISNIS Turki, Qatar, Saudi.
.
Coba kita bahas...
[1]. Konflik Suriah itu tak lepas dari RENTETAN ARAB SPRINGS. Awalnya dari Tunis, lalu Mesir, lalu Yaman, lalu Suriah. Nah, ini kan rata-rata terjadi di negara dengan pemimpin DIKTATOR.
.
[2]. Saudi dan Qatar itu sudah kenyang pengalaman BISNIS MINYAK. Sangat pengalaman. Jadi biasalah hadapi penolakan-penolakan proposal.
.
[3]. Adakah satu contoh, bahwa Saudi Qatar mengobarkan perang gara-gara bisnis minyak terhambat? Ada gak contoh kasus begitu di masa-masa sebelum?
.
[4]. Bisnis adalah bisnis. Perang adalah perang. Bisnis untuk cari untung. Perang untuk membakar untung. Tidak mungkin negara seperti Turki, Qatar, Saudi rela memilih perang, demi bisnis minyak.
.
[5]. Jika diharuskan memilih, antara dapat proyek miliaran dolar di Eropa atau melihat negara sahabat (Suriah) hancur lebur. Pastilah Turki, Saudi, Qatar lebih memilih tidak kehilangan sahabat.
.
[6]. Saudi dan Qatar termasuk negara kaya/makmur. Mungkinkah demi gemerincing uang, mereka rela menghancurkan Suriah? Buat apa, toh mereka sudah makmur?
.
[7]. Mungkin saja Qatar, Turki, Saudi akan kehilangan potensi keuntungan dari bisnis gas. Tapi mereka terkenal dengan ekonomi mandiri. Maksudnya, tanpa itu pun mereka sudah eksis dalam perekonomian.
.
[8]. Dan fakta yang SANGAT KUAT adalah: perubahan arah kebijakan politik di Saudi. Beda antara era Raja kemarin dengan Raja Salman (hafizhahullah). Era kemarin mendukung As Sissi yang menyerang IM di Mesir. Saat yang sama, Turki dan Qatar berdiri tegak membela IM. Nah, ini fakta kuat. Jika benar Turki, Qatar, Saudi punya proposal membuat pipa gas melewati Suriah, seharusnya itu sudah agenda sejak lama. Padahal arah kebijakan ketiga negara membaik (terkait posisi IM) dalam tahun-tahun terakhir.
.
[9]. Ditinjau dari segi apapun, perang Suriah amat sangat merugikan Turki, Qatar, Saudi. Bahkan merugikan negara-negara dunia secara umum. Tidak mungkin Saudi, Turki, Qatar mengharapkan semua kerugian itu.
.
[10]. Perang Suriah masih satu paket dengan strategi PAN SYIAHISASI kawasan Arab. Selain di Suriah, Syiah Iran juga membuat onar di Yaman, Bahrain, Saudi Timur, Libanon; termasuk bikin pemanasan di Indonesia.
.
INTINYA... Potensi perlawanan rakyat Suriah, sudah ada sejak lama. Ia tumbuh di tengah masyarakat di sana. Pemicunya, sikap diktator rezim Assad.
.
Kalau mereka perang gara-gara proposal bisnis minyak Turki, Qatar, Saudi...betapa bodohnya bangsa Suriah ya. Hanya gara-gara bisnis minyak, negara mereka hancur lebur. Kok mau-maunya mereka begitu?
.
KAMI tidak meyakini teori "pipa gas" itu, sebab kami percaya orang Suriah pintar-pintar. Steve Jobs masih peranakan Suriah kan...:D
.
Demikian, semoga bermanfaat. Amin ya Rabb.
.
#semangatsemangat
#ramadhan_bulan_kebangkitan
Posting Komentar