FPI Macho!



 JANGAN biarkan kemunkaran menari di depan hidungmu. Maka, Front Pembela Islam akan bersilaturahim ke redaksi Grup Kompas, Kamis besok. FPI akan mempertanyakan politik pemberitaan Koran dan TV Kompas belakangan ini yang memprovokasi publik untuk membenci regulasi yang melindungi aspirasi muslim.

Harian Kompas memang harus ditagih komitmennya untuk tidak lagi melukai umat Islam.
Pada Jumat, 3 Oktober 1997, Ninok Laksono di hadapan MUI, pers, TPI, dan manajemen Kompas, membacakan pernyataan Kompas sebagai hasil perdamaian dengan Tim Pembela islam (TPI). Naskah perdamaian yang ditandatangani TPI dan Pemred Kompas Jacob Oetama serta saksi Ketua MUI Hasan Basri (alm) dan Sekum H Nazri Adlani, itu berbunyi:

Bahwa, setelah melalui pertemuan/musyawarah secara kekeluargaan antara Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Harian Kompas dan Tim Pembela Islam yang bertindak untuk dan atas nama serta mewakili para pemberi kuasa sebagaimana yang nama-namanya tercantum di dalam Lampiran Surat Pernyataan ini, yang diselenggarakan pada: Hari Senin, tanggal 29 September 1997 di Hotel Sahid Jakarta, dengan dilandasi itikad baik kedua belah pihak untuk melakukan mawas diri, memelihara semangat persatuan dan kesatuan diantara sesama kekuatan bangsa dan negara serta meningkatkan semangat membangun dan menegakkan kejujuran, kebenaran, dan Keadilan, maka dari lubuk hati yang paling dalam, Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Harian Kompas menyatakan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengakui, bahwa dalam beberapa kali pemberitaan yang dimuat di Harian Kompas khususnya yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di seputar pelaksanaan perkawinan yang menyangkut pelaksanaan Undang-undang Perkawinan di Indonesia (UU No 1/1974) dan peristiwa-peristiwa di Turki dan Aljazair, Harian Kompas kurang melakukan check dan recheck terhadap sumber-sumber berita sehingga telah menimbulkan keresahan dan kesalahpahaman di tengah masyarakat khususnya di kalangan umat Islam.

2. Mengakui, bahwa dalam menyiarkan tulisan-tulisan (artikel) yang memuat pendapat atau pandangan penulisnya, khususnya yang berkaitan dengan Agama Islam atau rasa keimanan Kaum Muslimin, Harian Kompas kurang berhati-hati termasuk dalam melaksanakan hak jawab, sehingga telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat khususnya masyarakat Islam.

3. Bahwa, sebagai akibat terjadinya hal-hal sebagaimana termaktub dalam butir-butir nomor 1 dan 2 di atas, telah timbul dugaan di kalangan masyarakat, bahwa Harian Kompas telah berusaha mendiskreditkan Agama Islam dan/atau pemeluk-pemeluknya.
Sehubungan dengan terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut, maka dengan segala ketulusan hati dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun dan dalam bentuk apa pun, di hadapan Tim Pembela Islam yang bertindak untuk dan atas nama serta mewakili 119 (seratus sembilan belas) kaum cerdik pandai, ulama, tokoh-tokoh, serta para eksponen aktivis Islam yang nama-namanya tercantum dalam daftar terlampir, serta di hadapan Bapak Ketua Umum dan Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat selaku saksi-saksi, dengan ini Harian Kompas menyatakan:

I. Bahwa, atas terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut, harian Kompas mengakui kesalahannya.

II. Harian Kompas memohon maaf yang setulus-tulusnya dan sedalam-dalamnya kepada segenap kaum Muslimin, khususnya kepada para pemberi kuasa sebagaimana nama-namanya tercantum dalam daftar terlampir yang telah memberi kuasa kepada Tim Pembela Islam.

III. Harian Kompas berjanji untuk berusaha sekuat tenaga agar penurunan berita, komentar, dan artikel yang dapat menimbulkan dampak serupa tidak terulang lagi.

IV. Harian Kompas bersedia menandatangani Naskah ini di hadapan Ketua Umum dan Sekretaris Umum majelis Ulama Indonesia Pusat dalam satu acara resmi dengan mengundang seluruh kalangan pers baik medi acetak maupun elektronik untuk meliputnya.

V. Harian Kompas berjanji untuk memuat seluruh naskah ini sebagai iklan di Harian Kompas dengan ukuran setengah halaman serta mengiklankan naskah ini di dalam: 1. Majalah Suara Hidayatullah, 2. Majalah Media Dakwah

Related

Politik Islam 6059093132912786172

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item