[[Jangan Putus Husnudzan Kepada Allah Al Kariimul Mannaan]]
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/06/jangan-putus-husnudzan-kepada-allah-al.html
“Tapi sejenak ia tersenyum saat mengingat kembali mimpinya. Sepertinya ia tak jadi membeli satu set kitab yang paling diimpikannya, Kunuuz Riyaadh As Shaalihiin sebanyak 22 jilid dan dua kitab lainnya.
Tapi tak apalah, ia masih menyimpan mimpinya itu baik-baik. Ia sangat percaya bahwa pasti suatu saat ia akan memilikinya. Baginya, tetap berprasangka baik kepada Allah adalah jalan satu-satunya. Ya, ia ingat betul bahwa Nabi pernah berpesan,
“Janganlah seseorang dari kalian meninggal dunia kecuali ia senantiasa berhusnudzan kepada Allah Azza wa Jalla.” (Hadiah Cinta dari Istanbul hal. 36)
---------------
Semenjak tahun 2014 setelah saya tuliskan catatan perjalanan saya ke Istanbul, Madinah, dan Mekkah, maka satu-persatu mimpi-mimpi saya terwujud. Setelah mimpi menjejak negeri Muhammad Al Fatih, lalu kampung Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Mekkah dan Madinah, selanjutnya berturut-turut mulai dari rampungnya menulis novel, mengisi kajian kitab Riyadhus Shalihin di bebrapa tempat, memiliki kitab Fathul Bari dan Majmu’ah Al Fatawa, dan di bulan Ramadan ini tiba-tiba satu lagi mimpi memiliki kitab Kunuuz Riyadhis Shalihin terkabul. Benar-benar di luar dugaan, karena tiba-tiba ada kiriman kitab dari seorang hamba Allah yang tidak saya kenal, semoga Allah tabaraka wa ta’ala membalas kebaikannya dengan limpahan pahala dan rahmat yang mengantarkannya ke surga.
Kadang masih teringat saat di Madinah dan mencoba bertawassul kepada Allah sekadar berharap mendapatkan “mukjizat” bisa membeli kitab-kitab impian.
Sempat terbersit keraguan seakan tak mungkin memiliki kitab-kitab tersebut dengan cara tawassul saya saat itu, tapi saya tak mungkin menceritakannya di sini, alias of the record, antara saya dengan Allah saja yang tahu. Dan benar, hampir saja hilang semangat saat pulang pun koper masih glondangan karena tidak ada satu pun kitab terbeli. Tapi sama sekali saya tak pernah putus husnudzan kepada Allah. Dan nyatanya, semua kitab itu akhirnya sudah ada di rumah sekarang karena kemurahan Allah melalui hamba-hamba-Nya yang juga murah hati.
Yang pasti, senantiasa husnudzan kepada Allah adalah di antara sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Masih ada lagi beberapa mimpi yang belum terwujud, di antaranya kembali terbang ke Turki untuk menjelajah semua kota bersejarah yang saya sebutkan di novel saya lalu bertemu dan menyalami presiden kerennya, al Akh Recep Tayip Erdogan, siapa tahu beliau kenalkan saya dengan Mr. Mehmet dan keluarganya..haha
Bintara di malam ke-16 Ramadan.
Posting Komentar