Energi Dari Kata Maaf


Copas dr Ippho Santosa
Suatu hari di Jakarta, saya dan driver saya distop oleh polisi. Setelah kaca mobil diturunkan, kami diberi penjelasan dan teguran. Kenapa? Ternyata mobil saya salah jalur. Karena memang salah, yah sudah, saya diam saja dan siap menerima segala konsekuensi.

Begitu sang polisi selesai menjelaskan, langsung saya mengucapkan kata 'maaf' dengan hati-hati dan sepenuh hati. Bukan asal ucap. Insya Allah ada penyesalan dan ketulusan pada kata 'maaf' itu. Akhirnya, saya pun diizinkan jalan, tidak ditilang sama sekali. Cuma diwanti-wanti agar tidak mengulangi. Alhamdulillah.

Begitulah. Ada segudang manfaat di balik kata 'maaf. Semakin diteliti, semakin tersingkap hikmah-hikmahnya, termasuk secara kesehatan.

Permintaan maaf ternyata dapat menurunkan risiko serangan jantung. Ini bukan 'kata orang' melainkan hasil penelitian. Para ilmuwan membuktikan bahwa permintaan maaf yang ditujukan pada seseorang bisa meningkatkan kesehatan jantungnya.

Orang yang diperlakukan secara kasar akan meningkat tekanan darahnya, di mana ini dapat memicu serangan jantung atau stroke. Namun tatkala mendengar kata 'maaf', tekanan darahnya akan turun kembali. Mendekati normal. Karena tulisan ini sangat penting, sisihkan waktu 2 detik untuk men-share-nya.

Ini nggak main-main. Tekanan darah, jika terlalu tinggi atau terjadi terlalu lama, dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung atau stroke. Dan rupa-rupanya, kemungkinan buruk itu dapat dicegah dengan satu kata saja. Apa itu? Maaf.

Di sisi lain, Dr Tubagus Erwin Kusuma Sp.KJ mengungkapkan bahwa sikap pemaaf membantu menurunkan tekanan darah, menguatkan sistem imun, dan menurunkan hormon stress (kortisol). Juga mengurangi gejala-gejala gangguan pencernaan, sakit kepala, pegal-pegal, dan nyeri punggung.

Hal serupa diungkapkan pula oleh praktisi aura, Tom Suhalim, dipl. Phyt, N.D. Menurutnya, berbuat baik seperti memberi maaf dengan tulus, selain membuat tubuh menjadi relaks, juga bisa memperbaiki jaringan sel saraf otak. Ujarnya, "Inilah alasan mengapa orang yang pemaaf memiliki pola pikir yang positif."

Ada pun menurut Journal of Health Psychology, tidak menyimpan dendam terhadap diri sendiri dan orang lain bisa membantu kita terhindar dari stress dan masalah-masalah kesehatan jiwa lainnya. Menjelang Lebaran, tak ada salahnya kalau tulisan ini Anda forward kepada teman dan keluarga Anda.

Begitulah. Meminta dan memberi maaf bukan saja sehat buat diri kita, namun juga buat orang lain. Yang lebih menarik, saling memaafkan itu membuka pintu-pintu rezeki. Berkah berlimpah. Kesimpulannya, itu semua menyehatkan juga mengayakan. Tak terbantahkan! Sekian dari saya, Ippho Santosa. Mohon maaf lahir batin ya.

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item